Ilustrasi. (CNN Indonesia/Safir Makki)
"Perjalanan tadi kalau berangkat 17.20 WITA, kejadian jatuh 17.55 WITA, berarti (jarak antara titik keberangkatan ke posisi jatuh) sekitar 35 menit perjalanan dengan helikopter. Kira-kira demikian," ujar Tatang di Mabes TNI CIlangkap, Jakarta Timur.
"Pesawat kan jauh tinggi di atas, bagaimana mau (mengetahui apakah melewati wilayah pengejaran kelompok Santoso atau tidak). Sepuluh menit mau mendarat kan berarti masih tinggi," kata Tatang.
Tatang menuturkan, helikopter tersebut membawa rombongan tim yang sedang melaksanakan tugas operasi perbantuan untuk Polri di Poso. "Karena Pak Danrem (Kolonel Inf Saiful Anwar) juga memimpin tugas operasi di sana," ujarnya.
Dia menjelaskan, sekitar pukul 17.20 WITA helikopter berangkat dari Desa Napu menuju Poso. Selang 35 menit kemudian, helikopter yang berpenumpang 13 orang jatuh di atas perkebunan di Kelurahan Kasiguncu, Kecamatan Poso Pesisir. Helikopter tersebut seharusnya mendarat di sebuah stadion sepak bola di daerah itu.
"Cuaca di sana, terutama mendekati tempat pendaratan di stadion Poso itu dalam keadaan cuaca hujan. Memang untuk detailnya kami tidak bisa memberikan gambaran," ujar Tatang.
Berikut 13 personel TNI yang gugur dalam musibah helikoter tersebut:
1. Kolonel Inf Saiful Anwar (Danrem 132/Tadulako)
2. Kolonel Inf Ontang (BIN)
3. Kolonel Inf Herry (BAIS)
4. Letkol CPM Teddy (Dandenpomad Palu)
5. Mayor Inf Faqih (Kapenrem 132 Tadulako)
6. Kapten dr. Yanto (Demkes Korem132 Tadulako)
7. Prajurit Dua Kiki (ADC Danrem 132 Tadulako)
8. Kapten Cpn Agung (Pilot)
9. Kapten Lettu Cpn Wiradi (Kopilot)
10. Kapten Letda Tito (Kopilot)
11. Sertu Bagus (Mekanik)
12. Serda Karmin (Mekanik)
13. Pratu Bangkit (Avionik)
Credit CNN Indonesia
Helikopter TNI AD yang Jatuh Dibeli Tahun 2012 dari Kanada
Ilustrasi. (ANTARA/Jessica Helena Wuysang)
"Ini helikopter Bell 412, tadi saya mendapatkan informasi bahwa itu masih dalam kategori helikopter baru. Setahu saya, kalau tidak salah, pengadaan 2012, dari Kanada," ujar Tatang di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur.
|
Dia menuturkan, sekitar pukul 17.20 WITA helikopter berangkat dari Desa Napu menuju Poso. Selang 35 menit kemudian, helikopter yang berpenumpang 13 orang jatuh di atas perkebunan di Kelurahan Kasiguncu, Kecamatan Poso Pesisir. Helikopter tersebut seharusnya mendarat di sebuah stadion sepak bola di daerah itu.
"Perjalanan tadi kalau berangkat 17.20 WITA, kejadian jatuh 17.55 WITA, berarti (jarak antara titik keberangkatan ke posisi jatuh) sekitar 35 menit perjanalan dengan helikopter. Kira-kira demikian," kata Tatang.
Berikut 13 personel TNI yang gugur dalam musibah helikoter tersebut:
1. Kolonel Inf Saiful Anwar (Danrem 132/Tadulako)
2. Kolonel Inf Ontang (BIN)
3. Kolonel Inf Herry (BAIS)
4. Letkol CPM Teddy (Dandenpomad Palu)
5. Mayor Inf Faqih (Kapenrem 132 Tadulako)
6. Kapten dr. Yanto (Demkes Korem132 Tadulako)
7. Prajurit Dua Kiki (ADC Danrem 132 Tadulako)
8. Kapten Cpn Agung (Pilot)
9. Kapten Lettu Cpn Wiradi (Kopilot)
10. Kapten Letda Tito (Kopilot)
11. Sertu Bagus (Mekanik)
12. Serda Karmin (Mekanik)
13. Pratu Bangkit (Avionik)
Credit CNN Indonesia