Senin, 14 Maret 2016

Nama-nama Pilot Pesawat Bronco TNI AU Diabadikan di Museum Bronco, Texas



 
US Air Force via popularmechanics.com Pesawat tempur taktis The OV-10 Bronco
 
JAKARTA, CB - Para pilot veteran yang menerbangkan pesawat tempur OV-10F Bronco TNI Angkatan Udara bergabung dalam Asosiasi Pilot OV-10 Bronco yang bermarkas di Fort Worth, Texas, Amerika Serikat.
Dengan demikian, nama-nama pilot Bronco asal Indonesia kini ikut diabadikan di Musem OV-10 Bronco, Fort Worth, Texas, bersama nama para veteran pilot OV-10 Bronco dari seluruh dunia.
Dalam kesempatan ini, Indonesia juga menyerahkan miniatur pesawat OV-10F Bronco milik TNI AU, buku 30 Tahun Pengabdian OV-10F Bronco TNI AU Mengawal NKRI, serta foto para veteran pilot Bronco untuk menambah koleksi Musem OV-10 Bronco di Texas.
Penyerahan dilakukan oleh Utusan Khusus Menteri Perhubungan untuk Organisasi Penerbangan Sipil Internasional, Indroyono Soesilo, yang juga menyampaikan surat Ketua Paguyuban OV-10F Bronco Indonesia, Marsda (Purn) Wresniwiro kepada Chairman of OV-10 Bronco Association, Jim Hodgson.
Menurut Indroyono, museum khusus memang dibangun sebagai dedikasi kepada para pilot Bronco di seluruh dunia.
"Pesawat tempur taktis OV-10 Bronco memperkuat angkatan udara di 12 negara, di antaranya: Amerika Serikat, Jerman, Thailand, Filipina, Colombia, Venezuela dan Indonesia," ujar Indroyono kepada Kompas.com, Minggu (13/3/2016) malam
 
Dok. Indroyono Soesilo Penyerahan foto veteran tempur pesawat OV-10F BRONCO TNI-AU kepada Jim Hogdson, Ketua Asosiasio OV 10 Bronco di Museum OV 10 Bronco, Fort Worth Texas, Minggu (13/3/2016).
 
OV-10 Bronco merupakan pesawat taktis yang pertama kali mengudara pada 1965. AU AS menggunakan Bronco untuk dukungan udara selama perang Vietnam berlangsung. Bronco sendiri merupakan nama yang diambil dari kuda yang sangat erat dengan cowboy, ciri khas negara bagian Texas.
Sebanyak 16 pesawat Bronco didatangkan dari AS pada 1976. Pesawat itu lalu bergabung dalam Skadron-3, Skadron-1 dan Skadron-21 TNI-AU, yang bermarkas di Pangkalan Utama Abdurachman Saleh, Malang.
Selama 31 tahun pengabdian, skuadron OV-10F TNI-AU paling banyak melaksanakan operasi keamanan dalam negeri.
Operasi itu antara lain Operasi Seroja, Tumpas, Halilintar, Guruh, Petir, Kilat, Tuntas, Halau, Rencong Terbang dan Operasi Oscar. 
Namun, skuadron ini "pensiun" dari TNI-AU pada 2007.
"Kehadiran Paguyuban OV-10F Bronco Indonesia sangat ditunggu-tunggu, mengingat TNI-AU merupakan pengguna pesawat OV-10 paling aktif dan paling kenyang operasi tempur di seluruh dunia," ucap Indroyono.
Terdapat sekitar 100-an veteran pilot Bronco TNI-AU, dengan 21 di antaranya adalah marsekal purnawirawan bintang 1 hingga bintang 4.
"Empat di antaranya pernah menjabat Kepala Staf TNI AU. Salah satunya adalah Marsekal (Purn) Herman Prayitno, Duta Besar RI di Kuala Lumpur, Malaysia," ucap Indroyono.




Credit  KOMPAS.com