CB, Jakarta - Dinas intelijen Suriah menahan sejumlah perwira yang ditugaskan mengawal Presiden Bashar Al-Assad dan iring-iringan motor kepresidenan. "Mereka ditempatkan di lokasi yang dirahasiakan," Human Voice, situs berita independen Suriah melaporkan.
Seorang sumber dari kalangan dinas intelijen Suriah mengatakan, anggota dinas intelijen khusus Assad telah memindahkan 10 perwira tinggi yang ditugaskan mengawal konvoi kepresidenan ke beberapa lokasi berbeda.
Presiden Rusia Vladimir Putin menyambut Presiden Suriah Bashar al-Assad dalam kunjungannya ke Laut Hitam, Sochi, Rusia, 17 Mei 2018.[Sputnik/Mikhail Klimentyev/Kremlin via REUTERS]
Sumber ini menambahkan, empat perwira pengawal konvoi kepresidenan
telah ditahan. "Operasi pemindahan mereka berlangsung senyap dan tidak
diketahui oleh pengawal Assad lainnya," ujar sumber.
Sejauh ini, belum diketahui alasan di balik pemindahan dan penahanan para perwira pengawal Assad tersebut. Tetapi Human Voice mengutip keterangan dari berbagai sumber menyebutkan ada perbedaan di antara badan keamanan Suriah dan munculnya ketakutan pembunuhan terhadap sejumlah tokoh.
Presiden Suriah, Bashar al-Assad, bertemu dengan tentara Suriah saat mengunjungi Ghouta, Suriah, 18 Maret 2018. SANA/Handout via REUTERS
Adapun sumber lain mengatakan kepada Human Voice sebagaimana dikutip Middle East Monitor, operasi penahanan terhadap perwira intelijen Suriah itu berlangsung untuk menghindari infiltrasi Iran yang dianggap merugikan. Iran adalah sekutu dekat Suriah dalam perang saudara sejak 2011, selain Rusia.
Seorang sumber dari kalangan dinas intelijen Suriah mengatakan, anggota dinas intelijen khusus Assad telah memindahkan 10 perwira tinggi yang ditugaskan mengawal konvoi kepresidenan ke beberapa lokasi berbeda.
Presiden Rusia Vladimir Putin menyambut Presiden Suriah Bashar al-Assad dalam kunjungannya ke Laut Hitam, Sochi, Rusia, 17 Mei 2018.[Sputnik/Mikhail Klimentyev/Kremlin via REUTERS]
Sejauh ini, belum diketahui alasan di balik pemindahan dan penahanan para perwira pengawal Assad tersebut. Tetapi Human Voice mengutip keterangan dari berbagai sumber menyebutkan ada perbedaan di antara badan keamanan Suriah dan munculnya ketakutan pembunuhan terhadap sejumlah tokoh.
Presiden Suriah, Bashar al-Assad, bertemu dengan tentara Suriah saat mengunjungi Ghouta, Suriah, 18 Maret 2018. SANA/Handout via REUTERS
Adapun sumber lain mengatakan kepada Human Voice sebagaimana dikutip Middle East Monitor, operasi penahanan terhadap perwira intelijen Suriah itu berlangsung untuk menghindari infiltrasi Iran yang dianggap merugikan. Iran adalah sekutu dekat Suriah dalam perang saudara sejak 2011, selain Rusia.
Credit tempo.co