Anak-anak di Idlib, Suriah. (AFP PHOTO / Omar haj kadour)
Jakarta, CB -- Badan Perserikatan Bangsa-bangsa untuk Kesejahteraan Anak-anak UNICEF menyerukan agar serangan terhadap anak-anak dalam peperangan di Suriah dan Yaman dihentikan.
Seruan itu dilontarkan UNICEF menyusul laporan terbaru yang menyatakan 28 anak-anak tewas di Idlib daan Aleppo Barat, Suriah Utara, Minggu (12/8).
Dari jumlah tersebut, tujuh korban tewas adalah satu keluarga.
Menurut UNICEF tiga fasilitas medis telah diserang dan dua telah rusak parah.
Seruan itu dilontarkan UNICEF menyusul laporan terbaru yang menyatakan 28 anak-anak tewas di Idlib daan Aleppo Barat, Suriah Utara, Minggu (12/8).
Dari jumlah tersebut, tujuh korban tewas adalah satu keluarga.
Menurut UNICEF tiga fasilitas medis telah diserang dan dua telah rusak parah.
"Peperangan terhadap anak-anak Suriah menimbulkan risiko terhadap sejuta anak-anak di Idlib," kata kata Geert Cappelaere, Direktur Regional UNICEF untuk Timur Tengah dan Afrika Utara dalam laporan tersebut.
Insiden yang menimpa 28 anak di Suriah tersebut merupakan insiden terbaru menyusul serangan terhadap bis piknik yang menewaskan 40 anak di Yaman.
Bagi Juliet Touma, kepala komunikasi regional UNICEF, kedua insiden itu menunjukkan peningkatan serangan terhadap anak-anak.
"Jelas terjadi sebuah perang terhadap anak-anak," katanya seperti dilansir UN News, menjelaskan bahwa perperangan yang berlangsung dalam kedua negara tersebut merampas hak-hak dasar anak seperti akses kesehatan dan pendidikan.
Sejak perang Suriah meletus delapan tahun lalu, warga sipil harus "menanggung beban konflik yang ditandai dengan penderitaan, kehancuran dan pengabaian terhadap kehidupan manusia," kata Kantor Koordinasi urusan Kemanusiaan PBB, OCHA.
UNICEF melaporkan bahwa lebih dari lima juta anak-anak membutuhkan bantuan kemanusiaan dengan hampir separuh diantaranya terpaksa mengungsi dari rumah-rumah mereka.
Perang yang berlangsung selama tiga tahun di Yaman menyebabkan hampir dua pertiga penduduk Yaman membutuhkan bantuan darurat atau perlindungan untuk bertahan hidup.
"Ada sekitar 30 juta anak-anak yang membutuhkan bantuan kemanusiaan di seluruh wilayah," kata Touma mengenai peristiwa yang juga dialami berbagai negara Timur-Tengah seperti Libya, Sudan dan Wilayah Pendudukan Palestina. "Anak-anak diserang, dan itu harus dihentikan," kata dia.
Credit cnnindonesia.com