Kamis, 02 Agustus 2018

AS Waspada Iran Latihan Militer Besar di Teluk Persia


AS Waspada Iran Latihan Militer Besar di Teluk Persia
Ilustrasi militer Iran. (REUTERS/President.ir)




Jakarta, CB -- Sejumlah pejabat Amerika Serikat menyebut Garda Revolusi Iran diperkirakan akan segera memulai latihan angkatan laut besar yang bisa mendemonstrasikan kemampuan menutup Selat Hormuz, jalur penting pasokan energi global.

Latihan di Teluk Persia bisa dimulai dalam waktu dua hari ke depan, kata dua pejabat Amerika Serikat yang mengetahui langsung hasil pemantauan terhadap gerakan pasukan Garda Revolusi, Kamis (2/8).



"Kami menyadari peningkatan operasi angkatan laut di Teluk Arab, Selat Hormuz dan Teluk Oman. Kami memantau ketat, dan akan terus bekerja sama dengan rekanan untuk memastikan kebebasan navigasi dan aliran bebas perdagangan di perairan internasional," kata Kapten William Urban, juru bicara utama Komando Pusat AS, kepada CNN.

Selat Hormuz menghubungkan Teluk Persia ke Laut Arab. Administrasi Informasi Energi AS menyebutnya sebagai "titik transit minyak paling penting di dunia," dengan 20 persen perdagangan minyak global bergerak melalui perairan tersebut.



Meski AS belum melihat niat permusuhan dari Iran, pertunjukan kekuatan Garda Revolusi Iran membuat intelijen militer AS sangat khawatir karena tiga alasan dasar, kata para pejabat.

Pertama, latihan dilakukan saat retorika Iran terhadap AS meningkat dalam beberapa terakhir. Kedua, Garda Revolusi tampak meningkatkan skala latihannya dibandingkan di masa lalu. Ketiga, waktu pelaksanaan lebih dini daripada biasanya.

Saat ini, AS memantau Garda Revolusi telah mengumpulkan armada lebih dari 100 kapal, kebanyakan kecil dan bergerak cepat. Diperkirakan aset udara dan darat Iran, termasuk peluru kendali pertahanan pesisir, bisa dilibatkan.



Ratusan pasukan Iran diperkirakan akan berpartisipasi beserta sejumlah tentara biasa.

Latihan Garda Revolusi dilakukan saat AS hanya punya satu kapal perang di Teluk Persia, yakni USS The Sullivans. Sejumlah kapal perang lain berada di lokasi sekitarnya berikut beberapa pesawat tempur di kawasan.

Militer AS selama ini mendorong negara-negara lain di kawasan, terutama Arab Saudi, untuk mengambil sikap keras untuk mempertahankan keterbukaan Teluk di hadapan retorika Iran. Negara-negara itu juga telah menyuarakan kekhawatiran akan perairan Yaman, di mana pemberontak sokongan Iran kerap menembaki kapal tanker.

Menteri Pertahanan AS James Mattis pada Jumat mengatakan "Iran telah mengancam untuk menutup Selat Hormuz. Mereka pernah melakukannya di masa lalu. ... Dan jelas ini akan mendapatkan respons internasional ... karena perekonomian dunia bergantung pada energi tersebut."





Credit  cnnindonesia.com