SEOUL
- Presiden Donald Trump kembali memperingatkan Korea Utara (Korut)
untuk duduk berunding membahas solusi krisis senjata nuklir Pyongyang.
Berbicara di Seoul, Trump blak-blakan bahwa tiga kapal induk terbesar
dan kapal-kapal selam Amerika Serikat sudah disiagakan di sekitar
Semenanjung Korea.
Trump berharap Washington tidak menggunakan kekuatan penuh untuk mengatasi Korut. Retorika Trump ini sensitif bagi Korea Selatan yang sejak awal menolak perang antara Washington dan Pyongyang karena Seoul akan menjadi korban.
”Saya pikir kami menunjukkan kekuatan yang besar,” kata Trump dalam konferensi pers di Seoul, Selasa (7/11/2017). ”Kami mengirim tiga kapal induk terbesar di dunia (ke Semenanjung Korea) dan kapal selam nuklir juga disiagakan,” lanjut dia.
“Kami berharap kepada Tuhan, kita tidak perlu menggunakan kekuatan militer yang dimiliki AS di Semenanjung Korea,” imbuh Trump. ”Dengan mengatakan bahwa, saya benar-benar percaya, masuk akal bagi Korea Utara untuk datang ke meja (perundingan) dan membuat kesepakatan yang baik untuk rakyat Korea Utara.”
Tiga kapal induk terbesar di dunia yang dimaksud Trump adalah kapal USS Nimitz, USS Ronald Reagan dan USS Theodore Roosevelt. Beberapa kapal raksasa ini sebelumnya telah menjalani simulasi perang dalam latihan gabungan antara angkatan laut AS, Australia dan Korea Selatan.
Trump tetap merahasiakan posisi kapal selam AS. Namun, kapal selam USS Michigan yang dipersenjatai dengan rudal jelajah Tomahawk pernah singgah di pelabuhan di Busan, Korea Selatan, pada bulan lalu.
Seorang pejabat pemerintah Korea Utara mengatakan kepada CNN di Pyongyang pada hari Senin bahwa AS semakin mengambil tindakan yang bisa ”memicu Perang Korea yang lain”.
”Tidak ada yang tahu kapan dan bagaimana 'maniak perang’ Trump akan menyalakan 'sumbu perang',” kata pejabat yang berbicara dalam kondisi anonim itu merujuk pada kehadiran kapal induk di dekat semenanjung Korea.
Trump berharap Washington tidak menggunakan kekuatan penuh untuk mengatasi Korut. Retorika Trump ini sensitif bagi Korea Selatan yang sejak awal menolak perang antara Washington dan Pyongyang karena Seoul akan menjadi korban.
”Saya pikir kami menunjukkan kekuatan yang besar,” kata Trump dalam konferensi pers di Seoul, Selasa (7/11/2017). ”Kami mengirim tiga kapal induk terbesar di dunia (ke Semenanjung Korea) dan kapal selam nuklir juga disiagakan,” lanjut dia.
“Kami berharap kepada Tuhan, kita tidak perlu menggunakan kekuatan militer yang dimiliki AS di Semenanjung Korea,” imbuh Trump. ”Dengan mengatakan bahwa, saya benar-benar percaya, masuk akal bagi Korea Utara untuk datang ke meja (perundingan) dan membuat kesepakatan yang baik untuk rakyat Korea Utara.”
Tiga kapal induk terbesar di dunia yang dimaksud Trump adalah kapal USS Nimitz, USS Ronald Reagan dan USS Theodore Roosevelt. Beberapa kapal raksasa ini sebelumnya telah menjalani simulasi perang dalam latihan gabungan antara angkatan laut AS, Australia dan Korea Selatan.
Trump tetap merahasiakan posisi kapal selam AS. Namun, kapal selam USS Michigan yang dipersenjatai dengan rudal jelajah Tomahawk pernah singgah di pelabuhan di Busan, Korea Selatan, pada bulan lalu.
Seorang pejabat pemerintah Korea Utara mengatakan kepada CNN di Pyongyang pada hari Senin bahwa AS semakin mengambil tindakan yang bisa ”memicu Perang Korea yang lain”.
”Tidak ada yang tahu kapan dan bagaimana 'maniak perang’ Trump akan menyalakan 'sumbu perang',” kata pejabat yang berbicara dalam kondisi anonim itu merujuk pada kehadiran kapal induk di dekat semenanjung Korea.
Credit sindonews.com