Senin, 20 November 2017

Mugabe, Diktator Tertua Zimbabwe yang Menolak Lengser


Mugabe, Diktator Tertua Zimbabwe yang Menolak Lengser
Robert Mugabe, 92, merupakan diktator tertua dan satu-satunya pemimpin Zimbabwe yang memerintah sejak negara itu merdeka dari jajahan Inggris pada 1980. (Reuters/Andrew Kelly)


Jakarta, CB -- Presiden tertua di dunia, Robert Mugabe, belum juga menyerah pada sejumlah tekanan. Mulai dari militer hingga aksi ratusan ribu warga Zimbabwe yang turun ke jalan, maupun pencopotannya dari Ketua Partai Zimbabwe African National Union – Patriotic Front (ZANU-PF). Mugabe bergeming.

Ancaman Panglima Angkatan Bersenjata Zimbabwe  Jenderal Constantino Chiwenga, untuk melakukan intervensi setelah Mugabe memecat Wakil Presiden Emmerson Mnangagwa, Senin (6/11) terbukti.  Setelah memecat Mnangagwa, Mugabe lalu melantik istrinya, Grace, 52 tahun, sebagai wakil Presiden.

Militer pun bertindak. Pada Selasa (1/4/11), tentara menguasai jalanan di Ibukota Harare, stasiun televisi dan radio pemerintah, serta menempatkan Mugabe menjadi tahanan rumah. Mereka membujuk agar Mugabe mengundurkan diri sebagai Presiden dan membiarkan pemerintahan sementara merencanakan pemilu.


Namun hingga Senin (20/11), Mugabe menolak lengser.


Mugabe, 93, merupakan diktator tertua dan satu-satunya pemimpin Zimbabwe yang memerintah sejak negara itu merdeka dari jajahan Inggris pada 1980. Sempat menjadi perdana menteri, Mugabe dilantik sebagai presiden pada 1987. Sejak saat itu, dalam setiap pemilu yang pernah digelar di negara ini, Mugabe selalu keluar sebagai pemenang, menghadapi berbagai tantangan dari kelompok oposisi.

Mugabe ahir pada 21 Februari 1924 di Kutama, Rhodesia Selatan (sekarang bernama Zimbabwe), wilayah yang saat itu masih dijajah Inggris. Sempat pindah dan berprofesi sebagai guru di Rhodesia Utara (sekarang Zambia), Mugabe pulang ke kampung halamannya dan menemukan bahwa puluhan ribu warga kulit hitam terusir dan tak boleh berada di pemerintahan sementara populasi keturunan kulit putih semakin meningkat. Kerusuhan pun tak terhindarkan.



Pemerintahan Mugabe diwarnai tudingan genosida ketika setidaknya 20 ribu warga suku Ndebele tewas dan dikubur secara masal pada periode 1982-1985. (Reuters/Philimon Bulawayo)
Pada 1963, Mugabe bergabung dengan Partai Zimbabwe African National Union (ZANU) dan menjadi salah satu tokoh yang vokal menentang melawan pemerintahan kulit putih di Rhodesia. Mugabe sempat dijebloskan ke penjara pada 1964 hingga 1974, karena menyuarakan pemberontakan.

Pada akhir perang tahun 1979, Mugabe disanjung sebagai pahlawan. Ia memenangi pemilihan umum pada 1980, karena menyerukan rekonsiliasi antara pihak yang bertikai, termasuk warga Zimbabwe keturunan kulit putih dan sejumlah partai politik. Memenangkan hati rakyat, Mugabe terpilih sebagai perdana menteri ketika Zimbabwe resmi merdeka pada April 1980.

Memimpin Zimbabwe, Mugabe berhasil menyingkirkan sejumlah rival politiknya, termasuk Joshua Nkomo, pemimpin suku minoritas Ndebele di Provinsi Matabeleland. Pemerintahannya diwarnai tudingan genosida ketika setidaknya 20 ribu warga suku Ndebele tewas dan dikubur secara masal pada periode 1982-1985.

Dikutip dari Biography.com, Mugabe mengkonsolidasikan kekuasaannya pada Desember 1987, ketika dia dilantik sebagai presiden oleh parlemen. Mugabe memiliki kekuasaan penuh dengan menjadi kepala negara, kepala pemerintahan, sekaligus komandan tertinggi angkatan bersenjata, yang mampu membubarkan parlemen dan mengumumkan keadaan darurat, menurut catatan CNN.

Sejak tahun 2000, Mugabe menyetujui amandemen konstitusi yang menyerukan agar Inggris membayar uang ganti rugi atas sejumlah lahan yang mereka rampas dari warga kulit hitam sejak zaman penjajahan. Amandemen ini memungkinkan pemerintah merampas tanah atau peternakan komersial milik warga kulit putih.

Serangkaian aksi kekerasan pun tak terhindarkan, membuat warga kulit putih hengkang dari Zimbabwe, pasokan makanan berkurang, serta berujung pada inflasi dan krisis ekonomi, menurut catatan History.com. Para kritikus menilai kebijakan Mugabe menjerumuskan perekonomian Zimbabwe hingga mengalami resesi selama delapan tahun.



Popularitas Mugabe kian menurun hingga pada pemilu tahun 2008 ia kalah dalam pilpres dari rivalnya, Morgan Tsvangirai, pemimpin partai oposisi Gerakan Perubahan Demokrasi. Mugabe tak ingin melepaskan kekuasannya, namun ditekan oleh sejumlah sekutu regionalnya sehingga ia terpaksa berbagi pemerintahan dengan Tsvangirai, melalui sebuah kesepakatan bersama.

Mugabe kembali keluar sebagai pemenang pada pemilu presiden 2013, memberinya kekuasaan untuk menjabat satu periode lagi, yaitu selama lima tahun. Mugabe otomatis akan menjadi kandidat presiden dari Partai ZANU-PF pada pemilihan umum 2018.

Mugabe sendiri terakhir kali terpilih pada 2014 untuk memimpin partainya selama satu masa jabatan, yaitu lima tahun. Dengan demikian, Mugabe otomatis akan menjadi kandidat presiden dari Partai ZANU-PF pada pemilihan umum 2018.

Jika memenangkan pemilu tersebut, ia akan kembali memimpin hingga berusia 99 tahun. Dalam wawancara dengan stasiun televisi Zimbabwe, ZBC TV, pada akhir Maret lalu, Mugabe bahkan mengaku ingin hidup hingga 100 tahun.

"Mengapa harus ada penerus? Saya masih di sini. Saya tidak pernah mengatakan ingin menjadi kandidat untuk pensiun," ujar pria yang telah memimpin Zimbabwe selama 36 tahun ini.

Sejak akhir 2014, Mugabe menuding wakilnya, Joice Majuru, menyusun rencana untuk menggulingkannya. Mujuru akhirnya mendirikan partai baru setelah dipecat oleh Mugabe. Menurut Mugabe, tujuan utama pendirian partai Mujuru adalah untuk menjegal ZANU-PF.

Menginjak tahun ke-36, pemerintahan Mugabe masih dilanda krisis ekonomi dan bahkan berencana untuk memecat 25 ribu pegawai negeri sipil, akibat negara kesulitan membayar gaji dan tunjangan mereka. Kondisi ekonomi yang mengerikan di negara itu telah mendorong protes besar-besaran oleh kelompok guru, dokter dan perawat.

Pemerintah Zimbabwe pun bereaksi atas aksi tersebut dengan membatalkan rencana pemecatan dan pemangkasan bonus, menyusul semakin maraknya aksi demontrasi dari para pemuda yang terkordinir melalui media massa.


Credit  cnnindonesia.com/


Kemewahan Luar Biasa Mugabe, Presiden Zimbabwe yang di Ujung Tanduk


Kemewahan Luar Biasa Mugabe, Presiden Zimbabwe yang di Ujung Tanduk
Presiden Zimbabwe Robert Mugabe saat mencium Ibu Negara Grace Mugabe pada perayaan Hari Kemerdekaan 18 April 2017. Foto/REUTERS/Philimon Bulawayo


HARARE - Kekuasaan Presiden Zimbabwe Robert Mugabe sedang berada di ujung tanduk, setelah militer mengambil alih kendali negara dan dia menjadi tahanan rumah. Namun, diktator 93 tahun ini dilaporkan memiliki kekayaan lebih dari USD1 miliar atau lebih dari Rp13 triliun dan keluarganya hidup mewah meski rakyatnya terkenal miskin.

Mugabe masih berada di bawah tahanan rumah di kompleks ”Blue Roof” yang mewah di Harare. Di kompleks bangunan itu, dia memiliki 25 kamar tidur.

Selama berkuasa 37 tahun terakhir, Mugabe telah mengumpulkan kekayaan signifikan. Laporan media lokal menunjukkan sebagian kecil kekayaannya adalah deposito berlian.

Mugabe memiliki Zimbabwe Consolidated Diamond Company, perusahaan tambang terkenal di negara itu. Sang diktator lanjut usia ini telah berulang kali dituduh mencuri pundi-pundi negaranya, termasuk 15 hektare tanah selama serangan darat pada tahun 2000.

Menurut sebuah kabel diplomatik AS tahun 2001, yang kemudian dibocorkan organisasi anti-kerahasiaan WikiLeaks, Mugabe memiliki aset sekitar USD1,75 miliar, yang sebagian besar diinvestasikan di luar negeri.

Informasi data kekayaan presiden itu sangat sulit ditemukan, namun beredar rumor bahwa asetnya mencakup banyak hal mulai dari rekening rahasia di Swiss, Kepulauan Channel dan Bahama hingga istana di Skotlandia.

Kubu oposisi mengklaim bahwa Mugabe memiliki 14 peternakan di negara yang di ambang bangkrut tersebut. Jika klaim itu benar, maka kepemilikan asetnya bertentangan dengan konstitusi, yang membatasi kepemilikan tanah. Dari belasan peternakan Mugabe, yang paling dikenal adalah peternakan Omega Dairy, salah satu peternakan sapi perah terbesar di Afrika bagian selatan.

Keluarga Mugabe mengaku tidak kaya raya. Tapi, sang presiden kerap memamerkan kekayaannya di masa lalu. Tiga tahun yang lalu, dia menyantap daging gajah dan singa pada perayaan ulang tahunnya yang ke-90.

Rumah Mugabe di Harare dilaporkan luar biasa mewah, namun bukan satu-satunya rumah besar di portofolio propertinya. Presiden itu membeli rumah senilai USD5,2 juta di Hong Kong pada tahun 2013 dan juga memiliki Istana Hamilton di Sussex, Inggris, yang diperkirakan bernilai sekitar USD40 juta sebelum menjadi lokasi konstruksi.

Dia memiliki Mercedes Benz s600L custom-built yang mampu menahan peluru AK-47, ranjau darat dan granat. Mobil mewah itu juga dilengkapi dengan pemutar CD dan DVD, akses internet dan perangkat anti-bugging.

Para citizen Zimbabwe melaporkan bahwa Mugabe juga memiliki Rolls-Royce Phantom IV, mobil mewah era kolonial Inggris yang begitu eksklusif, hanya 18 unit yang diproduksi. Mobil mewahnya diperkirakan bernilai lebih dari seluruh PDB Zimbabwe.

Kemewahan Ibu Negara dan Anak-anak


Istri Mugabe—Ibu Negara Zimbabwe—Grace telah dikecam publik di masa lalu karena tampil dengan busana rancangan desainer top dan belanja mahal di tengah krisis ekonomi yang melanda negara Afrika itu. Kecenderungannya untuk mengoleksi fashion telah membuat Grace dijuluki “Gucci Grace”.

Grace dilaporkan menghabiskan USD131.000 selama berbelanja di Paris pada tahun 2003. Dia dilaporkan memiliki portofolio properti bernilai jutaan dolar, termasuk rumah di Malaysia dan Singapura  dan sebuah armada mobil mewah.

Awal tahun ini, Ibu Negara bertarung ke pengadilan dalam upaya untuk merebut aset seorang pengusaha Libanon yang diduga gagal mengantarkannya untuk meraih cincin berlian senilai lebih dari USD1,35 juta.

Dia mengatakan di surat kabar bahwa pada tahun 2015, dia telah membayar uang muka untuk pengiriman cincin berlian “setidaknya 100 karat” untuk ulang tahun pernikahannya. Namun, dia justru ditawari barang berkualitas lebih rendah seharga USD30.000.

Anak-anak Mugabe juga dikenal dengan selera mahal mereka. Awal tahun ini, putra termuda pasangan ini, Bellarmine Chatunga, pamer foto di Instagram, di mana dia menunjukkan arlojinya mewah. ”USD60.000 di pergelangan tangan saat ayah Anda menjalankan seluruh negeri!” tulis dia dalam posting-an tersebut, yang dikutip dari news.com.au, Minggu (19/11/2017).

Sebuah video yang kemudian muncul putra presiden berusia 21 tahun itu, di mana dia terlihat menyiram arloji mewahnya dengan sebotol sampanye mahal, Armand de Brignac, seharga USD400.

Pada bulan September tahun ini, putra sulung Grace, Russell Goreraza, 33, mengimpor dua limusin Rolls Royce ke negara yang nyaris bangkrut tersebut.

Rolls Royce Phantom harganya minimal USD698.000, tapi versi custom-built dijual seharga USD1,74 juta. Media di Afrika Selatan melaporkan bahwa total harga mobil-mobil anak presiden itu sekitar USD6,98 juta.




Credit  sindonews.com