Percobaan Mesin Waktu
CB – Fiksi ilmiah yang dulu kerap menjadi cerita tidak logis, lama kelamaan semakin menjadi kenyataan. Setelah robot mirip manusia dan mobil otonom, satu konsep yang tampaknya masih di luar jangkauan, yakni mesin waktu, yang memungkinkan perjalanan manusia dari masa depan ke masa lalu, atau sebaliknya, seperti film ‘Back to the Future’.
Dalam sebuah film fiksi digambarkan jika mesin waktu bisa membawa manusia untuk berpindah dari satu masa ke masa yang lain, baik masa lalu maupun masa depan. Di masa kini, ilmuwan menganggap jika penciptaan mesin waktu bisa saja dilakukan.
"Ini hal yang memungkinkan bila menggunakan aturan fisika teoretis, terutama dalam membangun wormhole yang rumit untuk bisa mengangkut manusia kembali ke era yang berbeda," ujar astrofisikawan, Ethan Siegel dari Lewis and Clark College, dilansir dari Forbes.
"Jika massa negatif atau materi energi ini benar ada, langkah selanjutnya tinggal menciptakan lubang hitam yang supermasif dan energi massa untuk dipasangkan, kemudian menghubungkan keduanya. Ini memungkinkan untuk membuat wormhole bisa dilalui manusia," kata Siegel.
Menurut Siegel, tak peduli seberapa jauh jarak keberadaan objek ini satu sama lain, jika mereka memiliki massa atau energi yang cukup, termasuk jenis positif dan negatif, koneksi yang supercepat ini bisa terjadi.
Teori yang diyakini para ilmuwan, ruang waktu sejatinya bisa dibentuk sedemikian rupa. Untuk itu, dibutuhkan sejumlah besar materi atau energi guna bisa menciptakan distorsi tersebut. Distorsi itu memungkinkan dan menciptakan apa yang disebut wormhole.
Wormhole dibuat mirip seperti membangun jalan pintas, yakni dengan membelokkan ruang waktu. Bayangkan melipat selembar kertas dengan dua tanda pensil yang digambar di atasnya untuk mewakili dua titik dalam ruang-waktu. Garis di antara keduanya menunjukkan jarak dari satu titik ke titik lainnya dalam ruang-waktu normal.
Sayangnya, untuk digunakan bepergian ke luar angkasa atau beda waktu, wormhole disebut tidak stabil. Ketika sebuah partikel memasuki lubang cacing, ia juga menciptakan fluktuasi yang menyebabkan struktur runtuh di atasnya.
Credit viva.co.id