Rabu, 01 November 2017

AS Latihan Perang 'Guntur Global' setelah Rusia Tes 4 Rudal ICBM


AS Latihan Perang Guntur Global setelah Rusia Tes 4 Rudal ICBM
Pesawat pembom B-52 AS. Washington gelar latihan perang Guntur Global setelah Rusia uji tembak 4 rudal ICBM. Foto/REUTERS/US Air Force/Tech. Sgt. Terrica Y Jones


WASHINGTON - Komando Strategis Amerika Serikat (AS) memulai latihan perang “Global Thunder” (Guntur Global). Manuver ini digelar beberapa hari setelah militer Rusia menguji tembak rudal balistik antarbenua (ICBM) Topol.

“Latihan tahun ini mengintegrasikan semua kemampuan Komando Strategis AS (USSTRATCOM) di seluruh dunia dimanapun dan kapanpun dibutuhkan,” kata komandan Komando Strategis AS, Jenderal John Hyten, dalam sebuah pernyataan, yang dirilis hari Selasa.

”Kami perlu mengintegrasikan kemampuan strategis kami untuk memberikan efek multi-domain terhadap musuh manapun, dimanapun di dunia, kapanpun,” imbuh jenderal angkatan udara Pentagon ini.

Latihan perang kali ini dilaporkan melibatkan markas besar USSTRATCOM di Offutt Air Force Base serta banyak unit bawahannya di seluruh dunia.

Latihan perang yang dimulai sejak Senin tersebut mencakup semua misi utama Komando Strategis AS termasuk pencegahan strategis, operasi ruang angkasa, operasi dunia maya, perang elektronik gabungan, serangan global, operasi pertahanan rudal dan serta operasi intelijen.



Juru bicara Komando Strategis AS Kapten Brian Maguire seperti dikutip RIA Novosti, Rabu (1/11/2017), mengatakan bahwa Pentagon telah menginformasikan tentang latihan ini kepada militer Rusia.

“AS dan Rusia harus saling memberi tahu tentang latihan nuklir berskala besar di bawah (Strategic Arms Reduction Treaty),” katanya. Menurutnya, latihan perang “Guntur Global” difokuskan untuk meningkatkan “kesiapan nuklir” USSTRATCOM.

Namun, Moskow telah menyuarakan keprihatinan atas latihan perang Washington kali ini. Kendati demikian, Moskow menganggap manuver Washington tidak akan membahayakan keamanan Rusia.

Sergey Kislyak, mantan duta besar Rusia untuk AS yang saat ini menjabat Wakil Ketua Komite Urusan Luar Negeri Senat Moskow mengatakan bahwa latihan perang Washington mengkhawatirkan.

”Ini seolah-olah AS terus mengklaim peran gendarme politik global. Ini adalah tanda yang mengkhawatirkan, dengan mempertimbangkan struktur kekuatan strategis ofensif yang sedang dibangun oleh Washington,” kata Kislyak kepada Sputnik.


“Keamanan Rusia dijaga. Kami memiliki semua alat pencegahan yang diperlukan yang dapat digunakan saat dibutuhkan,” ujarnya.

Militer Rusia sendiri telah melakukan manuver empat rudal ICBM Topol yang bisa membawa hulu ledak nuklir pada pekan lalu. Peluncuran empat rudal dalam latihan perang berskala besar itu diperintahkan oleh Presiden Vladimir Putin.

Rudal-rudal yang dilesatkan militer Moskow sukses menghantam target di Kamchatka. Beberapa rudal ditembakkan dari kapal selam bertenaga nuklir.

”Pasukan Rudal Strategis melatih interoperabilitas dengan kapal selam bertenaga nuklir dari Armada Utara dan Pasifik dan pesawat jarak jauh Angkatan Udara,” kata juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov.




Credit  sindonews.com