UAE dinilai telah melemparkan ancaman pada Pakistan.
Demonstrasi untuk perdamaian Yaman (REUTERS/Faisal Mahmood)
CB - Islamabad menyerang balik Uni Emirat Arab (UEA), karena mengutuk hasil pemungutan suara di parlemen Pakistan, yang menetapkan agar Pakistan bersikap netral dalam konflik di Yaman.
Dilansir dari laman Al-Arabiya, Senin, 13 April 2015, Menteri Luar Negeri UEA, Anwar Gargash, menulis di Twitter, Sabtu, 11 April 2015, bahwa sikap Pakistan bertentangan, berbahaya dan tidak diharapkan.
Gargash menuding Pakistan berpihak dengan Iran, yang dituduh mendukung pemberontak Houthi. Dia juga menambahkan bahwa sikap yang diambil Pakistan, akan dibayar dengan harga yang mahal.
Parlemen Pakistan menghasilkan resolusi dengan suara bulat, Jumat, 10 April lalu, menolak permintaan Arab Saudi untuk mengirimkan pasukan, kapal dan pesawat tempur Pakistan ke Yaman.
Menteri Dalam Negeri Pakistan, Chaudhry Nisar Ali Khan, Minggu malam, 12 April, merespon pernyataan Gargash dengan menyebut UAE sedang membuat ancaman pada Pakistan.
"Ini bukan hanya ironis, tapi saat yang provokatif, bahwa seorang menteri UAE melemparkan ancaman pada Pakistan, melanggar semua norma diplomatik berdasarkan prinsip-prinsip hubungan internasional," kata Nisar.
Dia menegaskan bahwa Pakistan merupakan bangsa terhormat, yang memiliki rasa persaudaraan dengan UAE dan Arab Saudi. Pakistan merupakan negara pertama yang mengakui kemerdekaan UAE pada 1971.
Hubungan ekonomi kedua negara juga sangat erat, di mana UAE menjadi investor utama di Pakistan, serta 1,4 juta orang Pakistan bekerja di UAE. Pernyataan Gargash mengejutkan, karena Saudi tidak bermasalah dengan penolakan Pakistan.
Menteri Saudi, Syeikh Saleh bin Abdulaziz bin Mohammed Al Al-Syeikh, yang tiba di Islamabad pada Minggu malam, mengatakan resolusi parlemen Pakistan merupakan persoalan dalam negeri mereka.
Credit VIVA.co.id