Jumat, 10 April 2015

Pengadilan Pakistan Perintahkan Pengusutan Eks Kepala CIA

Pengadilan Pakistan Perintahkan Pengusutan Eks Kepala CIA
Lambang Central Intelligence Agency (CIA), badan intelijen Amerika, yang terdapat di Lobi Markas Besar CIA di Langley. cia.gov

CB, Islamabad - Sebuah pengadilan di Pakistan telah memerintahkan polisi untuk menyelidiki dua mantan dan pejabat tingkat tinggi Badan Intelijen Amerika Serikat, Central Intelligence Agency (CIA), atas kematian dua orang dalam serangan pesawat tak berawak (drone).

Perintah yang dikeluarkan hari Selasa, 7 April 2015 oleh Pengadilan Tinggi Islamabad adalah langkah terbaru terkait kasus yang diajukan oleh Karim Khan. Pria dari daerah suku Waziristan Utara ini menggugat karena anak dan saudaranya tewas akibat serangan drone pada malam tahun baru 2009.

Gugatan ke pengadilan oleh Karim Khan ini pula yang memaksa pengungkapan identitas kepala CIA di Pakistan, Jonathan Banks. Terbukanya identitas Jonathan membuat ia mendapatkan ancaman mati dan kemudian ditarik ke Amerika Serikat.

Perintah pengadilan hari Selasa itu, seperti dilansir NBC News, 9 April 2015, meminta polisi untuk menyelidiki Jonathan Bank dan John A. Rizzo, mantan penasihat umum CIA, yang mengawasi program pesawat tak berawak AS di wilayah tersebut. Rizzo pensiun pada 2010.

Namun kasus ini tidak mungkin berlanjut, kecuali pejabat AS bekerja sama dengan penyelidikan polisi Pakistan. Menurut NBC News, AS sepertinya tak menunjukkan tanda untuk bekerja sama dalam soal ini.

CIA tidak berkomentar atas perkembangan terbaru ini, kata juru bicara CIA Chris White kepada Associated Press.

"Hakim tidak mempertimbangkan argumen polisi yang mengatakan bahwa menyelidiki kasus ini akan menimbulkan dampak diplomatis bagi Pakistan," kata pengacara Khan, Shahzad Akbar.

Program serangan pesawat tak berawak CIA telah membunuh pemimpin Al-Qaeda, Taliban Pakistan, dan militan lainnya yang bersembunyi di wilayah Waziristan. Namun, serangan itu juga membangkitkan kemarahan di seluruh Pakistan karena adanya tudingan bahwa warga sipil yang menjadi korban juga banyak.

Menurut data New America Foundation, sejak tahun 2004 AS telah melakukan hampir 400 serangan pesawat tak berawak di Pakistan. New America Foundation memonitor perang drone Amerika di luar negeri. Lembaga ini juga menyatakan serangan terbaru drone di Pakistan terjadi 29 Januari lalu dan menewaskan sedikitnya enam orang yang diduga kelompok militan.

New America Foundation juga menambahkan bahwa jumlah serangan drone di Pakistan telah mengalami penurunan drastis, dari 122 serangan pada 2010 menjadi 22 serangan pada 2014 lalu.


Credit  TEMPO.CO