Ilustrasi (Thinkstock/fergregory)
Sebelumnya, Kepala Ilmuwan NASA Ellen Stofan mengatakan bahwa kehidupan lain di luar planet Bumi akan ditemukan dalam beberapa waktu ke depan.
"Saya percaya kita akan menemukan indikasi kuat kehidupan di luar Bumi dalam beberapa dekade berikutnya. Mungkin antara 10 sampai 20 tahun ke depan," katanya dalam sebuah diskusi, yang dikutip dari Popsci.
Tapi sekelompok penelitu dari Penn State menepis prediksi itu. Mereka mengaku sudah meneliti puluhan ribu galaksi di sekitar Bimasakti, tapi tak satupun ada tanda-tanda kehidupan seperti alien.
Ia melanjutkan, "entah apakah mereka tidak benar ada, atau tidak menggunakan energi cukup untuk kita bisa mengenalinya."
Untuk penelitian itu, tim Wright menganalisis katalog observasi tahun 2010 yang dihasilkan oleh teleskop antariksa milik NASA, Wide-field Infrafred Survey Explorer (WISE). WISE berfungsi untuk mendeteksi adanya pergerakan astronomis di luar angkasa.
Berangkat dari hipotesis yang dibuat oleh fisikawan ternama, Freeman Dyson tahun 1960, yakni penjelasan mengenai kehidupan asing yang serba canggih bisa dikenali atau ditemukan melalui pembuangan panas yang dihasilkan oleh 'mereka', tim peneliti melakukan studi serupa. Mereka lalu memperhatikan panas yang dipancarkan oleh 100 ribu kandidat galaksi yang paling menjanjikan.
Wright mengatakan, jika seluruh galaksi telah dikuasai oleh peradaban asing yang canggih, energi yand diproduksi oleh teknologi mereka harusnya bisa dideteksi oleh panjang gelombang infra merah yang sebetulnya terdapat di satelit WISE sendiri. Nyatanya tak ditemukan apa-apa.
Walau Wright mengaku penelitiannya itu masih permulaan, seorang ahli teori fisika dari Harvard-Smithsonioan Center Astrophysics, Avie Loeb membantahnya.
Loeb kepada media Huffington Post menjelaskan, kehidupan asing seperti alien mungkin sulit dideteksi karena mereka mereka menggunakan energi yang lebih sedikit dari prediksi Dyson tahun 1960 itu.
Sementara itu ahli astronomi terkenal dari Search for extraterrestrial intelligence (SETI) Institute, Jill Tarter, mendukung pencarian kehidupan asing di luar Bumi.
Credit CNN Indonesia