Selasa, 07 April 2015

Keinginan Israel Bukan Kesepakatan Program Nuklir

Keinginan Israel Bukan Kesepakatan Program Nuklir
Presiden AS, Barack Obama (Foto: AP)

WASHINGTON (CB) – Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu, kecewa dengan Presiden Amerika Serikat (AS), Barack Obama, atas tercapainya kesepakatan program nuklir Iran. Meski demikian, Obama menanggapinya dengan dingin.
Obama mengakui Israel. Tapi, memenuhi semua keinginannya bukan kesepakatan program nuklir dengan Iran.
“Memenuhi semua keinginan Israel bukan merupakan kesepakatan program nuklir antara negara-negara Barat dengan Iran. Kami ingin Iran tidak memiliki senjata nuklir, dan kami yakin sifat dasar Iran telah berubah, itulah yang membuat kami (negara-negara barat) menyepakati program nuklir tersebut,” ujar Presiden Obama, seperti dilansir Al Jazeera, Selasa (7/4/2015).
Sebelumnya, PM Netanyahu menyatakan bahwa kesepakatan program nuklir negara-negara barat dengan Iran harusnya mencakup komitmen dari negara itu untuk mengakui keberadaan Israel.
PM Netanyahu juga kecewa terhadap Presiden Obama. Sebab, Presiden Obama menyatakan senang mengenai kesepakatan program nuklir dengan Iran. Menurutnya, Kesepakatan tersebut tidak membuat Iran menghentikan program nuklirnya.
“Iran tetap membangun infrastuktur nuklir. Tidak ada yang dihancurkan dan ditutup, termasuk fasilitas bawah tanah yang mereka bangun. Iran akan terus memperkaya uranium mereka. Itu merupakan kesepakatan yang buruk,” ujar PM Netanyahu.



Credit  Okezone.com