Selasa, 14 April 2015

Ada 16 Ribu Senjata Nuklir di Dunia, Siapa Pemiliknya?


Ada 16 Ribu Senjata Nuklir di Dunia, Siapa Pemiliknya? 
 
 
CB, London - Berapa banyak rudal nuklir di dunia saat ini dan negara mana saja yang memilikinya? Jumlah pastinya bervariasi, namun seperti diungkapkan Bulletin of the Atomic Scientists (BAS), terdapat 16.300 senjata nuklir di dunia. Sedang lembaga lain, Federation of American Scientists (FAS), menyebut jumlah berbeda, sekitar 15.650.

Dari jumlah itu, 93 persen senjata itu dimiliki oleh Amerika Serikat dan Rusia. Sisanya tersebar di beberapa negara, mulai dari Korea Utara hingga beberapa negara Eropa.

Yang paling populer adalah Pyotr Veliky milik Rusia yang kini tersebar di 14 negara pada sekitar 98 tempat, jumlahnya sekitar 10 ribu senjata. Senjata-senjata ini kini berada dalam penyimpanan aman dan sebagian di antaranya dijadwalkan untuk segera dimusnahkan.

Dari 10 ribu itu, sekitar 4.000 unit menurut BAS dalam kondisi "siap pakai". Pada waktu tertentu, sebanyak 1.800 unit dalam kondisi "siaga", yang berarti dapat digunakan dengan hanya waktu persiapan beberapa menit saja.

Data terbaru yang dimiliki BAS, AS memiliki 7.100 hulu ledak nuklir, yang terdiri dari 2.080 unit yang sudah ditempatkan, 2.680 unit dalam penyimpanan, dan 2.340 unit menunggu dimusnahkan. Rusia - yang kurang terbuka dalam hal ini - diperkirakan memiliki sedikit lebih banyak, sekitar 8.000 unit.

Inggris memiliki sekitar 215 hulu ledak, meskipun sangat bergantung pada AS untuk mempertahankannya. Masing-masing dari empat kapal selam nuklirnya membawa 16 rudal Trident pada waktu tertentu.

Perancis memiliki 300 hulu ledak, beberapa di antaranya dipasang pada pesawat tempurnya. Seperti Inggris, negara ini memiliki satu kapal selam bersenjata nuklir yang berpatroli setiap saat.

Cina hanya memiliki sekitar 250 hulu ledak, dan tidak satupun dari mereka yang dianggap sepenuhnya siap digunakan. Cina diyakini dalam proses meningkatkan persenjataannya.

Data terbaru BAS, Israel memiliki 80 hulu ledak nuklir, meskipun negara itu secara resmi tidak mengkonfirmasikan atau menyangkal keberadaan mereka. FAS mengatakan Pakistan memiliki sekitar 100-120 unit, India 90-110 unit, dan Korea Utara kurang dari 10 unit.

Menurut International Campaign to Abolish Nuclear Weapons (ICAN), saat ini, sebanyak 40 negara memiliki reaktor penelitian nuklir yang sewaktu-waktu bisa dialihkan untuk memproduksi senjata. Pakistan dan Korea Utara adalah negara dalam katagori ini, menyusul kemudian Iran. Libya, yang membeli rincian program nuklir Pakistan dari ilmuwan Abdul Qadeer Khan yang membelot ke negara itu, meninggalkan upayanya di bawah tekanan dari AS.

Menurut Forbes, Suriah berusaha untuk membangun reaktor rahasia senjata dengan bantuan Korea Utara tetapi dibom oleh Israel pada tahun 2007 sebelum banyak kemajuan dibuat.


Credit  TEMPO.CO