Selasa, 02 Desember 2014

Perancis akan Akui Negara Palestina


Perancis akan Akui Negara Palestina  
Aktivis Palestina dari dalam dan luar negeri mencoba memanjat tembok yang didirikan Israel pada November lalu, dalam serangkaian peristiwa yang membuat tensi memanas di Yerusalem. (Reuters/Ammar Awad)
 
Paris, CB -- Anggota parlemen Perancis akan melakukan pemungutan suara pada Selasa (2/12) untuk meminta pemerintah mengakui negara Palestina.

Langkah ini merupakan langkah simbolis yang tidak akan segera mempengaruhi sikap diplomatik Perancis tapi cukup mendemonstrasikan ketidaksabaran Eropa terhadap proses perdamaian yang menemui jalan buntu.

Sementara sebagian besar negara-negara berkembang mengakui Palestina sebagai sebuah negara, tidak demikian dengan sebagian besar negara-negara Eropa Barat, yang mendukung posisi Israel dan AS bahwa negara Palestina harus lahir dari negosiasi dengan Israel.

Namun gagalnya proses perundingan damai yang disponsori AS pada April lalu menumbuhkan frustrasi di negara-negara Eropa terhadap Israel.

Palestina mengatakan negosiasi telah gagal dan mereka tidak punya pilihan selain untuk mengejar kemerdekaan secara sepihak.

Pada Oktober, Swedia menjadi negara Eropa terbesar Barat yang mengakui Palestina dan parlemen di Inggris dan Irlandia melakukan pemungutan suara di mana mereka mengakui negara Palestina.

Israel telah secara tegas menentang semua langkah tersebut. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyebut langkah Perancis sebagai sebuah “kesalahan besar”.

Langkah Perancis, yang diusulkan oleh Partai Sosialis yang berkuasa dan didukung oleh partai-partai sayap kiri serta beberapa partai konservatif, meminta pemerintah untuk "menggunakan pengakuan negara Palestina dengan tujuan menyelesaikan konflik secara definitif".

Berbicara kepada parlemen menjelang pemungutan suara, Menteri Luar Negeri Laurent Fabius mengatakan, pemerintah tidak akan terikat oleh pemungutan suara. Namun ia mengatakan jika upaya perundingan kembali gagal, maka Perancis akan mengakui Palestina sebagai negara.

Dia mendukung jangka waktu dua tahun untuk meluncurkan kembali dan menyimpulkan negosiasi dan mengatakan Paris bekerja pada resolusi Dewan Keamanan PBB.

"Jika upaya akhir untuk mencapai solusi yang dirundingkan gagal, maka Perancis akan harus melakukan apa yang diperlukan dengan mengakui negara Palestina tanpa ditunda," kata Fabius.

Pemungutan suara yang akan dilakukan hari ini, telah meningkatkan tekanan pada pemerintah Perancis untuk lebih aktif dalam isu Palestina.

Sebuah jajak pendapat terbaru menunjukkan lebih dari 60 persen dari warga Perancis mendukung negara Palestina.

Credit CNN Indonesia