Hubungan Selandia Baru dengan Cina adalah hubungan yang kompleks
CB,
WELLINGTON -- Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern mengakui,
hubungan diplomatik antara negaranya dengan Cina mengalami kompleksitas.
Namun, Ardern menepis adanya kekhwatiran keretakan hubungan dagang
dengan Cina, yang merupakan mitra terbesar bagi Selandia Baru.
"Hubungan kami dengan Cina adalah hubungan yang kompleks,
kadang-kadang juga menghadapi tantangan," ujar Ardern dalam sebuah
wawancara kepada TVNZ, Selasa (12/2).
Sebelumnya, Cina
telah menunda kampanye program Pariwisata Cina-Selandia Baru 2019 di
Wellington yang semestinya diluncurkan pada pekan depan. Di sisi lain,
rencana Ardern untuk mengunjungi Beijing sejak akhir 2018 juga masih
tertunda. Ardern mengatakan, dirinya masih mencari waktu yang tepat
untuk berkunjung ke Beijing.
"Undangan kunjungan saya ke Beijing tidak berubah, hanya saja kami belum menemukan tanggal yang sesuai," kata Ardern.
Hubungan
antara Cina dan Selandia Baru mulai menegang, karena adanya
kekhawatiran tentang pengaruh Beijing yang semakin besar di Pasifik
Selatan. Selain itu, Selandia Baru juga telah menolak tawaran raksasa
telekomunikasi Cina, Huawei untuk membangun jaringan 5G.
Ardern
menepis bahwa penolakan tawaran Huawei tersebut berdampak pada hubunga
diplomatik kedua negara. Menurutnya, keputusan untuk membangun jaringan
5G harus sesuai dengan peraturan yang berlaku demi keamanan data.
"Keputusan
membangun jaringan 5G harus sesuai dengan aturan, dan ada prosesnya.
Keputusan apapun yang kita buat adalah demi kepentingan perlindungan
data, dan keamanan Selandia Baru," ujar Ardern.
Diketahui,
Huawei menghadapi pengawasan internasional, karena diduga menjadi alat
mata-mata atau pengintai bagi Pemerintah Cina. Adapun, Huawei telah
menyangkal tuduhan tersebut. Namun, beberapa negara barat mulai
membatasi akses Huawei ke pasar mereka.
Di sisi lain,
Pemimpi oposisi Partai Nasional, Simon Bridges menyalahkan Ardern dan
wakilnya, Winston Peters karena terus memperburuk hubungan diplomatik
dengan Cina. Menurutnya, ketegangan antara Cina dan Selandia Baru
merupakan yang terburuk dari sebelumnya.
Sementara laporan
media setempat menyebutkan, penerbangan Air New Zealand belum lama ini
ditolak masuk ke Cina. Beberapa pihak berpendapat, hal tersebut
merupakan akibat dari hubungan kedua negara yang semakin memburuk.
Namun, pemerintah dan otoritas Cina mengklaim, Air New Zealand ditolak
masuk ke Cina karena masalah administrasi.
Tahun lalu,
Selandia Baru mengeluarkan pernyataan kebijakan pertahanan, di mana
Ardern mengatakan pengaruh Cina di Pasifik Selatan sangat kuat dan dapat
merusak stabilitas regional. Ketika itu, Ardern juga menyinggung
tentang ketegangan di Laut Cina Selatan. Pernyataan tersebut memicu
keluhan dari Cina.