Otoritas Belanda melakukan pemungutan suara untuk melaksanakan keputusan pada Februari 2016 oleh Parlemen Eropa yang menyerukan negara-negara di Uni Eropa untuk memberlakukan embargo senjata terhadap Arab Saudi.
Sekitar 6.000 orang telah tewas sejak pasukan koalisi yang dipimpin Arab Saudi memasuki Yaman Maret pada 2015 lalu. "Hampir setengah dari mereka (korban tewas) adalah warga sipil," tulis PBB seperti dikutip dari laman Channel News Asia, Rabu (16/3).
Rancangan undang-undang Belanda berdasar pada sebuah laporan PBB pada 22 Januari. Parlemen meminta pemerintah untuk secara ketat menerapkan embargo senjata dan tidak memberikan lisensi ekspor yang dapat digunakan untuk melanggar hak asasi manusia.
Inggris dan Prancis adalah pemasok senjata utama Eropa ke Arab Saudi. Berdasarkan data ekonomi terbaru, Jerman memberikan lisensi ekspor senjata hampir 200 juta dolar AS untuk Arab Saudi dalam enam bulan pertama tahun 2015. Sementara angka Belanda tidak diketahui.
Credit REPUBLIKA.CO.ID