Senin, 08 April 2019

Hamas Ancam Serang Kota-kota Besar Israel Jika Perangi Gaza




Seorang tentara Israel berjalan di samping deretan tank yang diterjunkan di dekat perbatasan dengan Gaza, di Israel selatan 28 Maret 2019. Militer Israel menerjunkan sejumlah tank militer miliknya ke dekat Jalur Gaza guna mengamankan menjelang dilakukannya aksi demo warga Palestina,
Seorang tentara Israel berjalan di samping deretan tank yang diterjunkan di dekat perbatasan dengan Gaza, di Israel selatan 28 Maret 2019. Militer Israel menerjunkan sejumlah tank militer miliknya ke dekat Jalur Gaza guna mengamankan menjelang dilakukannya aksi demo warga Palestina, "Pawai Akbar Kepulangan" atau "Great March of Return". REUTERS/Amir Cohen

CB, Jakarta - Hamas mengancam pemerintah Israel akan terpaksa mengevakuasi warganya di Tel Aviv dan kota besar Israel lain jika memutuskan berperang dengan Gaza.
Pemimpin Hamas di Jalur Gaza, Yahya Sinwar, bersumpah jika perang pecah, maka Hamas akan memaksa Israel bukan hanya mengungsikan penduduknya di perbatasan tetapi juga di kota besar mereka seperti Ashdod, Ashkelon, Negev dan Tel Aviv.

"Camkan sumpah ini. Jari-jari perlawanan di Jalur Gaza sedang berada di pematuknya. Hari ini kami sepuluh kali lebih kuat daripada kami pada 2014 (Perang Gaza 2014)," katanya, dikutip dari Sputnik, 7 April 2019.

Tentara Israel berdiri di dekatn sebuah tank yang dikerahkan di dekat perbatasan dengan Gaza, di Israel selatan 29 Maret 2019. Pawai Akbar Kepulangan dimulai pada 30 Maret 2018, untuk mengenang pembunuhan enam pengunjuk rasa oleh aparat keamanan Israel pada saat protes penyitaan tanah pada tahun 1976 lalu. REUTERS/Amir Cohen
Sinwar juga menegaskan Israel hanya akan menderita jika memicu perang di Jalur Gaza. Dia berjanji Hamas akan bertindak sebagai pedang dan tameng bagi rakyat Gaza.
Dalam beberapa bulan terakhir, Israel telah menyerang posisi Hamas di Gaza sebagai balasan serangan roket ke Israel. Serangan roket Hamas terakhir menghantam ibu kota Israel, Tel Aviv, yang dibalas dengan serangan udara oleh IDF pada dini hari.

Sudah setahun perbatasan Israel didemo oleh warga Gaza memperingati Great March of Return atau "Pawai Akbar Kepulangan" yang telah menyebabkan ratusan orang meninggal.
Palestina di Gaza mengklaim demonstrasi ditujukan terhadap pendudukan Israel, sementara Israel menyebut demonstrasi diorganisir oleh Hamas.
Menurut militer Israel, Hamas menggunakan demonstrasi di perbatasan Gaza untuk menyusup menyerang warga Israel.




Credit  tempo.co