Kamis, 16 Agustus 2018

Sesumbar Lebih Kuat dari Israel, Hizbullah Siap Perang



Sesumbar Lebih Kuat dari Israel, Hizbullah Siap Perang
Pemimpin Hibullah Lebanon, Hassan Nasrallah, pidato di depan massa pendukungnya. Dia mengklaim pasukannya lebih kuat daripada pasukan Israel dan siap untuk perang. Foto/REUTERS

BEIRUT - Pemimpin gerakan Hizbullah Lebanon, Hassan Nasrallah, sesumbar bahwa pasukannya kini lebih kuat dari Pasukan Pertahanan Israel (IDF). Dia menyatakan, kelompoknya siap perang dengan rezim Zionis tersebut.

Nasrallah menyinggung sanksi Amerika Serikat (AS) terhadap Iran dan kelompoknya. Menurutnya, sanksi Washington itu tidak akan memiliki efek besar dan tidak akan mengarah pada perubahan rezim di Teheran.

Komentar bos Hizbullah itu muncul dalam pidato di televisi untuk menandai peringatan 12 tahun berakhirnya Perang Lebanon dengan Israel pada 2006.

Menurutnya, pemerintahan Donald Trump salah jika berpikir sanksi AS akan menyebabkan kerusuhan di Iran yang akan menggulingkan rezim, atau bahkan memaksa Iran mengurangi dukungan untuk kegiatan di luar negeri.

Seperti diketahui, sejak pekan lalu AS mulai memulihkan sanksi yang telah dicabut di bawah kesepakatan nuklir 2015 dengan Iran. Sanksi diberlakukan kembali setelah Presiden Trump menarik AS keluar dari perjanjian nuklir Iran bulan Mei lalu.

Pemerintah AS mengatakan sanksi baru dimaksudkan untuk menekan Teheran agar menghentikan dukungannya bagi terorisme internasional, kegiatan militernya di Timur Tengah dan program rudal balistiknya.

"Iran telah menghadapi sanksi sejak kemenangan Revolusi Islam pada 1979," kata Nasrallah. "Dia (Trump) memperkuat sanksi, tetapi mereka telah ada sejak 1979 dan Iran eksis dan akan merayakan ulang tahun ke-40 kemenangan revolusi," lanjut Nasrallah, seperti dikutip Times of Israel, semalam (15/8/2018).

Iran telah mendukung Hizbullah Lebanon secara finansial dan militer sejak kelompok itu dibentuk setelah invasi Israel di Lebanon tahun 1982. Menurut AS, Iran mengirim Hezbollah sekitar USD700 juta per tahun.

"Saya dapat memberi tahu Anda dan saya memiliki informasi yang akurat bahwa mereka (AS) sedang membangun mimpi, strategi dan proyek yang akan menuju Iran ke arah kekacauan dan rezim akan jatuh. Ini adalah ilusi, ini adalah imajinasi dan tidak ada hubungannya dengan kenyataan," kata Nasrallah.

Dia menambahkan bahwa Hizbullah tidak takut akan kemungkinan perang dengan Israel. "Tidak ada yang harus mengancam kita dengan perang dan tidak ada yang harus menakut-nakuti kita dengan perang," katanya.

"Kami tidak takut atau khawatir tentang perang dan kami siap untuk itu dan kami akan menang," imbuh dia.

"Hizbullah mungkin bukan tentara terkuat di Timur Tengah, tetapi jelas lebih kuat dari tentara Israel," kata Nasrallah. "Karena kita lebih percaya pada tujuan kita dan keinginan yang lebih besar untuk berkorban." 

"Perlawanan di Lebanon—dengan senjata, personel, keahlian dan kemampuannya—lebih kuat dari sebelumnya," imbuh Nasrallah.

Sebagian besar analis percaya Hizbullah telah melemah secara signifikan akibat pertempuran di Suriah untuk mendukung Presiden Bashar al-Assad. Namun, para pejabat Israel mengatakan kelompok itu masih memiliki persenjataan rudal besar yang dapat mengancam banyak negara, dan perang akan sangat merusak kedua sisi perbatasan Lebanon-Israel.



Credit  sindonews.com