Charlottesville, Virginia (CB) - Ratusan mahasiswa dan
pegiat sayap kiri turun ke jalan-jalan Charlottesville, Virginia pada
Sabtu untuk memperingati aksi kaum nasionalis kulit putih tahun lalu
yang berubah menjadi protes antipolisi.
Dengan teriakan-teriakan seperti "Polisi dan Klan bekerja sama," kritik pengunjuk rasa terhadap polisi dan Universitas Virginia menggarisbawahi kebencian yang masih ada setahun setelah kelompok neo-Nazi yang membawa obor berpawai di kampus, meneriakkan pesan-pesan anti-Semit dan memukuli orang-orang yang menentang aksi mereka.
Beberapa mahasiswa, menurut laporan Reuters, mengatakan mereka marah bahwa tanggapan polisi jauh lebih besar tahun ini dibandingkan tahun lalu, ketika orang-orang yang membawa obor yang pawai nasionalis kulit putih lakukan sebagian besar tak diperiksa.
Di satu titik pada aksi Sabtu itu, lebih dari 10 petugas yang mengenakan seragam anti huru-hara membentuk barisan dekat di tempat pawai itu berlangsung.
Kondisi ini membuat banyak pengunjuk rasa meneriakkan,"Mengapa kamu pakai seragam anti huru-hara? Kami tak melihat huru-hara di sini,"
Kebuntuan itu berakhir tanpa bentrokan sementara panitia mendesak kerumunan menjauh dan mulai berpawai di luar kampus. Polisi, yang tampak menghindari konfrontasi, mengendarai sepeda-sepeda di depan pawai untuk menghentikan lalu lintas kendaraan.
James Ryan, yang baru diangkat sebagai presiden Universitas Virginia, meminta maaf atas kelambanan pihak kampus tahun lalu sementara berbicara di satu acara untuk memperingati setahun peristiwa itu.
Pawai pada Sabtu itu menutup suatu hari harapan, kesedihan, kemarahan dan ingatan di Charlottesville, setahun setelah pawai "Unite the Right" membawa unjuk rasa rasial yang berubah menjadi kekearasan jalanan ke kota kampus yang indah itu.
Dengan teriakan-teriakan seperti "Polisi dan Klan bekerja sama," kritik pengunjuk rasa terhadap polisi dan Universitas Virginia menggarisbawahi kebencian yang masih ada setahun setelah kelompok neo-Nazi yang membawa obor berpawai di kampus, meneriakkan pesan-pesan anti-Semit dan memukuli orang-orang yang menentang aksi mereka.
Beberapa mahasiswa, menurut laporan Reuters, mengatakan mereka marah bahwa tanggapan polisi jauh lebih besar tahun ini dibandingkan tahun lalu, ketika orang-orang yang membawa obor yang pawai nasionalis kulit putih lakukan sebagian besar tak diperiksa.
Di satu titik pada aksi Sabtu itu, lebih dari 10 petugas yang mengenakan seragam anti huru-hara membentuk barisan dekat di tempat pawai itu berlangsung.
Kondisi ini membuat banyak pengunjuk rasa meneriakkan,"Mengapa kamu pakai seragam anti huru-hara? Kami tak melihat huru-hara di sini,"
Kebuntuan itu berakhir tanpa bentrokan sementara panitia mendesak kerumunan menjauh dan mulai berpawai di luar kampus. Polisi, yang tampak menghindari konfrontasi, mengendarai sepeda-sepeda di depan pawai untuk menghentikan lalu lintas kendaraan.
James Ryan, yang baru diangkat sebagai presiden Universitas Virginia, meminta maaf atas kelambanan pihak kampus tahun lalu sementara berbicara di satu acara untuk memperingati setahun peristiwa itu.
Pawai pada Sabtu itu menutup suatu hari harapan, kesedihan, kemarahan dan ingatan di Charlottesville, setahun setelah pawai "Unite the Right" membawa unjuk rasa rasial yang berubah menjadi kekearasan jalanan ke kota kampus yang indah itu.
Credit antaranews.com