Selasa, 14 Agustus 2018

Mahathir akan Sita Jet Pribadi yang Dibeli dengan Dana 1MDB


Mahathir akan Sita Jet Pribadi yang Dibeli dengan Dana 1MDB
Ilustrasi pesawat Bombardier Global 5000. (AFP/Mike Clarke)


Jakarta, CB -- Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad mengatakan pemerintahnya akan berupaya menyita pesawat jet pribadi berharga US$35 juta milik pengusaha Low Taek Jho terkait penyelidikan skandal penyalahgunaan dana 1MDB.

Ketika ditanya apakah Malaysia juga akan menyita jet pribadi Bombardier Global 5000, Mahathir menjawab: "Ya, saya pikir seperti itu. Kita harus menarik pulang pesawat itu," seperti dikutip kantor berita Bernama, Minggu (13/8).

Pengusaha yang dikenal dengan Jho Low ini membeli jet Bombardier Global 5000 dengan harga US$35,4 juta pada 2010 dengan dana yang diduga milik 1MDB seperti yang dituduhkan oleh Departemen Kehakiman AS.



Pihak berwenang Malaysia dan AS sedang melakukan penyelidikan terkait dana 1MDB yang tidak diketahui keberadaannya.



Departemen Kehakiman AS mengatakan lebih dari US$4,5 miliar dana milik 1MDB disalahgunakan, dan sebagian dari dana itu digunakan untuk membeli jet pribadi, kapal pesiar mewah, lukisan karya Picasso, permata dan properti.

Kapal pesiar mewah bernilai USS250 juta bernama Equanimity yang menurut pihak berwenang AS dibeli Jho Low telah diserahkan oleh pemerintah Indonesia ke Malaysia minggu lalu.

Sejumlah media melaporkan bahwa tahun lalu pesawat pribadi ini dilarang terbang di Singapura, meski negara itu belum mengkonfirmasi keberadaannya di Singapura.

Kementerian luar negeri Singapura dan perwakilan Low belum memberi tanggapan.



Pihak berwenang Malaysia telah mengeluarkan surat penangkapan terhadap Low, yang hingga kini belum diketahui keberadaannya.

Paspor Low telah dicabut oleh pemerintah Malaysia dan dia sebelumnya menyangkal telah melakukan kesalahan.



Juru bicara tim hukum Low mengatakan bahwa penyerahan kapal pesiar Equanimity ke pemerintah Malaysia melanggar hukum dan melangggar perintah pengadilan Indonesia dan Amerika Serikat.

Dalam langkah hukum di Amerika Serikat, Departemen Kehakiman AS mengajukan permintaan penyitaan seluruh aset yang diduga dibeli dengan dana milik 1MDB.




Credit  cnnindonesia.com