TEHERAN
- Garda Revolusi Iran membenarkan laporan di media bahwa mereka
menggelar latihan perang di Teluk Persia selama beberapa hari terakhir.
Mereka menegaskan bahwa latihan itu untuk menghadapi ancaman musuh.
Sebelumnya, para pejabat Amerika Serikat (AS) pada hari Kamis lalu mengatakan kepada Reuters bahwa Washington percaya Iran telah mulai latihan angkatan laut di Teluk Persia. Laporan itu muncul di saat ketegangan antara Teheran dan Washington sedang memanas.
"Latihan ini dilakukan dengan tujuan mengendalikan dan menjaga keamanan jalur air internasional dan dalam kerangka program latihan militer tahunan Garda," kata juru bicara Garda Revolusi Iran, Ramezan Sharif, yang dilansir IRNA, Minggu (5/8/2018).
Komando Sentral Militer AS mengaku telah memantau peningkatan aktivitas angkatan laut Iran. Kegiatan ini diperluas hingga ke Selat Hormuz, jalur strategis untuk lalu lintas kapal minyak internasional yang telah diancam akan ditutup oleh Iran.
Sharif menyatakan kepuasan atas keberhasilan latihan perang Garda Revolusi Iran. "(Latihan) perlu untuk mempertahankan dan meningkatkan kesiapan pertahanan dan keamanan Teluk (Persia) dan Selat Hormuz serta untuk menghadapi ancaman dan aksi musuh yang berpotensi menjadi petualang," ujarnya.
Seorang pejabat AS, yang berbicara dalam kondisi anonim, mengatakan lebih dari 100 kapal terlibat dalam latihan perang Iran. Jumlah itu termasuk kapal-kapal kecil.
Iran telah marah atas keputusan Presiden Donald Trump yang menarik AS keluar dari perjanjian internasional mengenai program nuklir Iran dan memberlakukan kembali sanksi terhadap Teheran. Para pejabat senior Iran telah memperingatkan bahwa negara itu tidak akan dengan mudah menyerah pada tekanan baru AS yang ingin "mencekik" ekspor minyak Iran.
Sebelumnya, para pejabat Amerika Serikat (AS) pada hari Kamis lalu mengatakan kepada Reuters bahwa Washington percaya Iran telah mulai latihan angkatan laut di Teluk Persia. Laporan itu muncul di saat ketegangan antara Teheran dan Washington sedang memanas.
"Latihan ini dilakukan dengan tujuan mengendalikan dan menjaga keamanan jalur air internasional dan dalam kerangka program latihan militer tahunan Garda," kata juru bicara Garda Revolusi Iran, Ramezan Sharif, yang dilansir IRNA, Minggu (5/8/2018).
Komando Sentral Militer AS mengaku telah memantau peningkatan aktivitas angkatan laut Iran. Kegiatan ini diperluas hingga ke Selat Hormuz, jalur strategis untuk lalu lintas kapal minyak internasional yang telah diancam akan ditutup oleh Iran.
Sharif menyatakan kepuasan atas keberhasilan latihan perang Garda Revolusi Iran. "(Latihan) perlu untuk mempertahankan dan meningkatkan kesiapan pertahanan dan keamanan Teluk (Persia) dan Selat Hormuz serta untuk menghadapi ancaman dan aksi musuh yang berpotensi menjadi petualang," ujarnya.
Seorang pejabat AS, yang berbicara dalam kondisi anonim, mengatakan lebih dari 100 kapal terlibat dalam latihan perang Iran. Jumlah itu termasuk kapal-kapal kecil.
Iran telah marah atas keputusan Presiden Donald Trump yang menarik AS keluar dari perjanjian internasional mengenai program nuklir Iran dan memberlakukan kembali sanksi terhadap Teheran. Para pejabat senior Iran telah memperingatkan bahwa negara itu tidak akan dengan mudah menyerah pada tekanan baru AS yang ingin "mencekik" ekspor minyak Iran.
Credit sindonews.com