CB, Jakarta - Cina dikabarkan akan meluncurkan stasiun luar angkasanya yang bernama Tiangong pada 2022. Fasilitas stasiun luar angkasa
diperkirakan akan memenuhi standar yang sama seperti yang dimiliki
Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) dan akan terbuka bagi para
astronot asing.
Dilansir dari Sputniknews, 8 Agustus 2018, Tiangong yang bermakna "Istana Surgawi" dikabarkan lebih besar dari stasiun luar angkasa Rusia, Mir, yang memiliki berat 140 ton. Tiangong akan terdiri dari modul inti dan dua kabin laboratorium, cukup besar untuk menampung tiga hingga enam astronot. Saat ini stasiun ruang angkasa ISS dan Mir telah menjadi tuan rumah bagi astronot internasional.
"Hanya ada segelintir negara yang mampu mengirim stasiun luar angkasa ke orbit. Ini adalah program besar yang menunjukkan kemampuan ilmiah dan teknologi Cina yang komprehensif," kata Zhang Baoxin, pakar penerbangan dan militer di China Aviation News, seperti dilansir dari Global Times."Tiangong akan memungkinkan Cina memiliki laboratorium luar angkasa untuk melakukan eksperimen ilmiah secara berkala," kata Zhang.
Dok penghubung stasiun luar angkasa Tiangong 1 (China Manned Space Agency via directory.eoportal.org)
Stasiun luar angkasa Tiangong juga akan dilengkapi dengan teleskop survei sinoptik, yang memiliki resolusi setinggi Teleskop luar angkasa Hubble. Sipnotik digunakan untuk mendeskripsikan observasi yang memberikan pandangan luas tentang subjek pada waktu tertentu.
"Kombinasi dari Teleskop Aperture Spherical Radio Telescope 500 meter dan teleskop survei sinoptik orbital akan memungkinkan pengembangan kedirgantaraan Cina untuk lebih maju dengan pesat, dan Cina bahkan bisa memimpin medan luar angkasa," tambah Zhang.
Interior stasiun luar angkasa Tiangong 1 (China Manned Space Agency via directory.eoportal.org)
Stasiun luar angkasa Tiangong juga akan mencakup dua modul kabin laboratorium dengan lingkungan bertekanan untuk melakukan eksperimen jatuh bebas dan mikro-gravitasi.
Bulan lalu, perusahaan peluncuran luar angkasa yang berbasis di Beijing, LandSpace, mengungkapkan bahwa Suzaku No. 2, roket swasta terbesar yang dikembangkan di Cina sejauh ini, akan diluncurkan pada 2020.
Perusahaan, yang juga dikenal sebagai Beijing Blue Arrow Space Technology, berencana menyelesaikan uji coba darat untuk gas metana oksigen cair berukuran menengah pada 2019. Penerbangan pertama diperkirakan akan berlangsung pada 2020.
Dilansir dari Sputniknews, 8 Agustus 2018, Tiangong yang bermakna "Istana Surgawi" dikabarkan lebih besar dari stasiun luar angkasa Rusia, Mir, yang memiliki berat 140 ton. Tiangong akan terdiri dari modul inti dan dua kabin laboratorium, cukup besar untuk menampung tiga hingga enam astronot. Saat ini stasiun ruang angkasa ISS dan Mir telah menjadi tuan rumah bagi astronot internasional.
"Hanya ada segelintir negara yang mampu mengirim stasiun luar angkasa ke orbit. Ini adalah program besar yang menunjukkan kemampuan ilmiah dan teknologi Cina yang komprehensif," kata Zhang Baoxin, pakar penerbangan dan militer di China Aviation News, seperti dilansir dari Global Times."Tiangong akan memungkinkan Cina memiliki laboratorium luar angkasa untuk melakukan eksperimen ilmiah secara berkala," kata Zhang.
Dok penghubung stasiun luar angkasa Tiangong 1 (China Manned Space Agency via directory.eoportal.org)
Stasiun luar angkasa Tiangong juga akan dilengkapi dengan teleskop survei sinoptik, yang memiliki resolusi setinggi Teleskop luar angkasa Hubble. Sipnotik digunakan untuk mendeskripsikan observasi yang memberikan pandangan luas tentang subjek pada waktu tertentu.
"Kombinasi dari Teleskop Aperture Spherical Radio Telescope 500 meter dan teleskop survei sinoptik orbital akan memungkinkan pengembangan kedirgantaraan Cina untuk lebih maju dengan pesat, dan Cina bahkan bisa memimpin medan luar angkasa," tambah Zhang.
Interior stasiun luar angkasa Tiangong 1 (China Manned Space Agency via directory.eoportal.org)
Stasiun luar angkasa Tiangong juga akan mencakup dua modul kabin laboratorium dengan lingkungan bertekanan untuk melakukan eksperimen jatuh bebas dan mikro-gravitasi.
Bulan lalu, perusahaan peluncuran luar angkasa yang berbasis di Beijing, LandSpace, mengungkapkan bahwa Suzaku No. 2, roket swasta terbesar yang dikembangkan di Cina sejauh ini, akan diluncurkan pada 2020.
Perusahaan, yang juga dikenal sebagai Beijing Blue Arrow Space Technology, berencana menyelesaikan uji coba darat untuk gas metana oksigen cair berukuran menengah pada 2019. Penerbangan pertama diperkirakan akan berlangsung pada 2020.
Credit tempo.co