Kamis, 28 September 2017

Korut Kerahkan Jet Tempur, Trump Kembali Ancam Aksi Militer


Korut Kerahkan Jet Tempur, Trump Kembali Ancam Aksi Militer 
Presiden Trump kembali melontarkan ancaman bagi Korea Utara. (REUTERS/Jonathan Ernst)


Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Donald Trump kembali mengeluarkan peringatan bagi Korea Utara pada Selasa waktu setempat (26/9), mengatakan Amerika Serikat siap menggunakan langkah militer jika diperlukan.

Berbicara di samping Perdana Menteri Spanyol Mariano Rajoy, Trump menegaskan bahwa AS "benar-benar siap" jika harus menggunakan opsi militer dan itu akan "menghancurkan" Korut.

"Jika kami mengambil opsi itu maka itu akan menghancurkan--menghancurkan--Korea Utara," kata Trump di Rose Garden dalam konferensi pers. "Itu yang disebut opsi militer."


"Dia bertindak sangat buruk," kata Trump merujuk pada pemimpin Korut, Kim Jong-un. "Dia mengatakan hal-hal yang semestinya tidak pernah dia katakan."

Ancaman itu dilontarkan setelah dua sumber mengatakan kepada CNN bahwa Korut memindahkan sejumlah jet tempur, tangki bahan bakar eksternal dan peluru kendali udara-ke-udara ke pesisir timur untuk menggenjot kesiapan militer.

Langkah itu terlihat pada citra satelit Amerika Serikat dan dianggap AS sebagai upaya Korut menggenjot kesiapan militernya di sektor timur. Pengerahan ini memungkinkan pesawat untuk terbang ke arah timur lebih jauh dari biasanya.

Gambar yang diperoleh sejauh ini menunjukkan pesawat Mig-29 di bandara yang berada di pesisir timur Korut. Sejumlah rudal dan tangki bahan bakar ada pada pesawat itu, tapi untuk saat ini, tidak ada satu pun jet yang dipasangkan kedua peralatan itu sekaligus.

Pada Senin, Korea Utara telah mengancam untuk menembak jatuh pesawat AS yang terbang di dekat garis pantainya, walaupun berada di ruang udara internasional.

Para sumber mengatakan AS masih memiliki pemantauan udara dan kemampuan radar yang mencukupi di kawasan untuk memantau jika ada pesawat yang lepas landas dari Korea Utara.


Trump mengatakan AS merespons provokasi Kim, namun menegaskan jawabannya itu hanya merespons retorika Pyongyang. Dia juga menyesalkan situasi di sana, mengatakan ada "kekacauan" yang ditinggalkan pemerintahan sebelumnya.

"Saya akan menyelesaikan kekacauan itu," kata Trump. "Kita lihat apa yang akan terjadi."






Credit  cnnindonesia.com