Kamis, 28 September 2017

Khawatir Perang Pecah, Warga Korea Selatan Borong WarBag




Sejumlah warga Korea Selatan berunjukrasa menolak penempatan THAAD, sistem pertahanan udara paling canggih Amerika Serikat, di Seoul, 28 April 2017. Korea Selatan memerlukan THAAD untu menghadapi ancaman rudal balistik korea Utara. AP/Ahn Young-joon

CB, Jakarta - Warga Korea Selatan memborong  perlengkapan pertahanan darurat menyusul meningkatnya ancaman perang nuklir di Semenanjung Korea. Beberapa di antaranya bahkan membeli ransel untuk kelangsungan hidup dari perang nuklir atau WarBag.
Warga Korea Selatan termasuk artis yang telah membeli WarBag itu, lantas memamerkannya di media sosial, termasuk video tutorialnya di YouTube. Pencarian untuk WarBag di situs berbagi video itu menghasilkan lebih dari 7.400 video yang diunggah sejak awal tahun.

Kang Yoo-mi, komedian Korea Selatan yang terkenal, mempostingvideo berjudul, "Saya telah membeli sebuah WarBag!". Postingannya itu ditayangkan lebih dari 560.000 kali hanya dalam waktu kurang dari sebulan.
Dalam video,  Yoo-mi terlihat berlari mengelilingi rumahnya sebelum menjelaskan beberapa isi tasnya yang unik.
"Alasan saya membeli tas kelangsungan hidup adalah karena saya tidak bisa menggali tempat perlindungan bom," kata Yoo-Mi, seperti yang dilansir 9News.com.au pada 26 September 2017. "Tapi setidaknya saya bisa melakukan banyak persiapan ini, dan juga (jika perang pecah), saya benar-benar bisa bertahan."
Beberapa warga Korea Selatan mengatakan,  video-video ini sangat membantu dalam mendidik orang tentang apa yang harus dilakukan jika terjadi perang. Namun yang lain pesimis, mengatakan tidak banyak yang bisa mereka lakukan jika bom itu adalah nuklir.
WarBag biasanya mengandung ransum makanan, perlengkapan pertolongan pertama, alas tidur ringan dan radio yang dioperasikan dengan tangan. Namun ada juga yang berisi masker gas beracun, tergantung harganya.

Situs belanja online, Auction, juga melaporkan permintaan jatah tempur meningkat 77 persen, sementara radio portabel melonjak 46 persen antara 2-5 September. Ini terjadi setelah Korea Utara melakukan uji coba nuklir keenamnya.
Warga Korea Selatan, yang terjebak di tengah perang antara Korea Utara dan Amerika bersikap pesimis mengenai risikonya. Tapi dengan meningkatnya perang kata-kata yang menghasut antara Pyongyang dan Washington, pembelian persediaan bertahan hidup di Seoul merupakan tanda-tanda mulai adanya kekhawatiran.
Saran dari Kementerian Dalam Negeri dan Keselamatan Korea Selatan juga mendorong peningkatan pembelian WarBag. Kementerian Dalam Negeri dan Keselamatan Korea Selatan menyarankan warga untuk menyiapkan setidaknya satu WarBag per keluarga, yang dapat mempertahankan mereka setidaknya selama 72 jam. Ketegangan memuncak di Semenanjung Korea, sejak uji coba nuklir keenam dan terbesar Pyongyang pada 3 September 2017.


Credit  tempo.co



Hadapi Perang, Manajemen Gedung di Korea Selatan Berikan Tips




Tower Palace di Dogok-dong, Gangnam-gu, Seoul. koreatimes.co.kr

CB, Jakarta - Ancaman perang yang dilancarakan Korea Utara terhadap Korea Selatan membuat rakyat Negeri Gingseng tersebut gelisah. Untuk itu, Seoul menyiapkan sejumlah tips kepada penghuni hotel, kompleks permukiman dan kawasan komersial mewah menghadapi berbagai kemungkinan, termasuk perang di Semenanjung Korea.
Korea Times dalam laporannya Selasa, 26 September 2017, menyebutkan, kantor manajemen Tower Palace di Dogok-dong, Gangnam-gu, telah menggelar pertemuan dengan para penghuni pada 18 September 2017.
Mereka memberikan tips terhadap warga yang tinggal di kompleks terkaya di Seoul itu, apa yang harus mereka lakukan bila ada peringatan dini.
Warga diminta belajar apa yang perlu dikerjakan ketika mereka mendengar alarm serangan udara, gas beracun atau peringatan perang ketika mereka berada di dalam kota.
Warga juga diminta belajar apa saja yang perlu dikemas untuk menghadapi peristiwa darurat, termasuk menyiapkan ransel ukuran besar, masker gas, cadangan makanan selama dua minggu, menyiapkan dua botol air berisi dua literan, foto keluarga yang sudah dilaminasi, paspor dan uang kontan.
Penghuni kompleks yang tinggal di tujuh gedung terdiri dari 2.600 kamar mewah meminta kepada menajemen gedung di Korea Selatan selalu memberikan informasi kepada mereka.


Credit  tempo.co