Selasa, 26 September 2017

Masuk Parlemen, Anti-Muslim Janji Rebut Kembali Jerman


Masuk Parlemen, Anti-Muslim Janji Rebut Kembali Jerman 
Meski hampir pasti memenangkan kembali kursi kanselir Jerman, Angela Merkel kini mesti menghadapi tekanan dari partai ekstrem kanan. (Reuters/Hannibal Hanschke)



Jakarta, CB -- Alternatif Jerman (AfD), partai ekstrem kanan pertama yang memenangkan kursi parlemen dalam 60 tahun terakhir, bersumpah akan merebut kembali negara yang sejarahnya sempat ternoda oleh kekejaman Nazi itu.

Alexander Gauland, juru bicara federal untuk partai anti-imigrasi dan anti-Muslim tersebut, menyatakan akan "merebut kembali negara dan warga kami" setelah diproyeksikan berakhir di posisi ketiga dalam pemilihan umum Jerman, Minggu (25/9).

Hasil awal pemilu yang memberikan AfD lebih dari 13 persen suara itu disebut oleh para pemimpin partai lain sebagai "gempa bumi politik" untuk negara tersebut.

Gauland berjanji partainya akan memberikan oposisi keras terhadap pemerintahan yang baru, setelah Kanselir Angela Merkel hampir dipastikan kembali menjadi orang nomor satu Jerman. "Kami akan memburu mereka, kami akan memburu Merkel atau siapapun," ujarnya.

Sementara itu, massa berkumpul di luar kantor pusat AfD di Berlin untuk memprotes hasil pemilu.

Julius, salah satu pedemo yang enggan memberikan nama lengkapnya, mengatakan kesuksesan partai tersebut adalah "kesedihan bagi Jerman."

"Hasil pemilu ini sangat mengejutkan," ujar laki-laki berusia 25 asal Berlin itu.

"Saya tidak pernah menyangka AfD akan mendapatkan suara hingga 13 persen. Ini adalah kesedihan bagi Jerman, terutama jika kita melihat kembali sejarah negara ini.

"Kita mesti menunggu dan melihat berapa banyak anggota parlemen AfD yang akan duduk di Bundestag, tapi sayang sepertinya bakal ada sekitar 90 orang di sana--hasil yang mengejutkan bagi Jerman."

AfD mendapatkan suara yang cukup kuat, terutama di Jerman Timur, termasuk Berlin. Menurut hitung cepat oleh Infratest Dimap, daerah tersebut menyumbang 21,5 persen suara, sementara wilayah Barat berkontribusi 11 persen.


Hasil ini membuat AfD kemungkinan besar menjadi partai terbesar kedua setelah Uni Kristen Demokrat, partai berhaluan tengah kanan yang dipimpin Merkel.

Elgin dan Friedhelm, pasangan asal Berlin, datang untuk memprotes hasil pemilu itu setelah melihat hasil hitung cepat di televisi.

"Kami tidak percaya AfD mendapatkan 13 persen suara dari seluruh penjuru negeri," ujarnya kepada CNN. "Ini adalah bencana besar."

"Membayangkan partai sayap kanan kini bergerak menuju parlemen Jerman adalah sesuatu yang kami pikir tidak akan pernah terjadi lagi di Jerman, setelah apa yang terjadi di masa lalu."





Credit  cnnindonesia.com