Jumat, 29 September 2017

Paranoid! Curiga Diserang Korut pada 10 Oktober, Menhan Jepang: Kita Harus Siap Siaga


Menteri Pertahanan Jepang Itsunori Onodera. (Foto: Reuters)
Menteri Pertahanan Jepang Itsunori Onodera. (Foto: Reuters)

TOKYO - Menteri Pertahanan (Menhan) Jepang Itsunori Onodera mengimbau masyarakat Jepang agar berhati-hati karena diperkirakan mereka akan mendapatkan lebih banyak provokasi dari Korea Utara (Korut) pada 10 Oktober. Peringatan ini disampaikan Onodera ketika dimulainya kampanye pemilihan majelis rendah di Jepang bertepatan dengan salah satu peringatan utama Korut.
Ketegangan meningkat di Semenanjung Korea sejak Korut melakukan uji coba nuklir keenam dan paling kuat pada 3 September. Akibat langkah ini, Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menjatuhkan sanksi baru kepada Korut.

Sekadar informasi, Korut juga sering menandai peristiwa penting dalam penanggalannya dengan melakukan tes senjata, seperti uji coba nuklir kelima pada 9 September 2016, yaitu tepat pada peringatan hari jadinya. Menhan Onodera mengatakan bahwa 10 Oktober merupakan hari penting bagi Korut karena bertepatan pada hari berdirinya partai komunis Korut.
Pada 10 Oktober juga kebetulan bertepatan dimulainya kampanye di Jepang untuk pemilihan majelis parlemen setelah Perdana Menteri (PM) Shinzo Abe membubarkan majelis pada Kamis 28 September.
"Saya mengerti ini merupakan peringatan penting bagi Korut. Kami ingin mempertahankan urgensi," kata Onodera kepada wartawan, dilansir dari Reuters, Jumat (29/9/2017).

Sekadar diketahui, Korut telah melakukan serangkaian peluncuran rudal balistik tahun ini, termasuk dua peluncuran di Jepang dalam beberapa pekan terakhir, yang menimbulkan tekanan internasional. Korut kembali menembakkan rudal balistiknya ke arah Jepang pada pagi Jumat 15 September pagi waktu setempat.
Rudal tersebut kali ini ditembakkan dari Ibu Kota Pyongyang. Mengutip dari The Guardian, rudal tersebut kembali melintas di wilayah udara Hokkaido, Jepang, sebelum mendarat di Samudera Pasifik, sekira 2.000 kilometer (km) sebelah timur Negeri Matahari Terbit.


Peluncuran dilakukan setelah Pyongyang mengancam akan menenggelamkan Jepang dan menghancurkan AS hingga menjadi debu dan diliputi kegelapan. Korut menuduh kedua negara mendukung resolusi Dewan Keamanan PBB yang dijatuhkan usai uji coba nuklir pada 3 September 2017.
China, sekutu utama Korut yang juga merupakan mitra dagang, menyatakan bahwa dialog adalah satu-satunya cara untuk menyelesaikan krisis, walaupun Jepang cenderung mendukung cara AS yang lebih kuat. Namun PM Abe mengatakan sekarang adalah saatnya untuk melancarkan tekanan terhadap Korut daripada dialog, agar Korut segera mengakhiri program nuklir dan misilnya.




Credit  okezone.com