Rabu, 27 September 2017

China: Tidak Akan Ada Pemenang dalam Perang di Korea


China: Tidak Akan Ada Pemenang dalam Perang di Korea Ilustrasi militer Korea Utara. (Reuters/Damir Sagolj)



Jakarta, CB -- China memperingatkan tidak akan ada pihak yang diuntungkan seandainya terjadi pertempuran di Semenanjung Korea. Hal ini diutarakan menyusul tudingan Korea Utara yang menyebut Amerika Serikat telah menyatakan perang melalui komentar Presiden Donald Trump.

"Tidak akan ada pemenang jika perang terjadi di Semenanjung Korea. Perang hanya akan berdampak lebih buruk bagi kawasan dan negara-negara di sekitarnya," ucap juru bicara menteri luar negeri China, Lu Kang, Selasa (26/9).

Komentar itu diutarakan Beijing menyusul silih ancam dan penghinaan yang terus memanas antara Washington dan Pyongyang dalam sepekan terakhir.

Menlu Korut Ri Yong Ho menuduh AS telah mendeklarasikan perang melalui pernyataan Trump di Twitter. Ia merujuk pada kicauan orang nomor satu di Amerika itu yang mengatakan bahwa rezim Kim Jong-un tidak akan bertahan lama.

Ri bahkan memperingatkan bahwa Korut siap menembak jatuh setiap jet tempur AS, tak lama setelah pesawat pengebom Amerika terbang di lepas pantai negara terisolasi itu.

Dalam Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York, Trump bahkan mengancam akan menghancurkan Korut dan menyebut Kim Jong-un sebagai "manusia roket" yang sedang mencoba bunuh diri dengan terus meluncurkan provokasinya.

Beijing terus menekankan agar seluruh pihak menahan diri dan menghentikan seluruh retorika dan provokasi yang hanya akan memperkeruh suasana.

China, sebagai sekutu terdekat Korut, juga mendesak dialog dan perundingan damai untuk menyelesaikan krisis di Semenanjung Korea.
Pemerintahan Kim Jong-un menyebut Donald Trump telah mendeklarasikan perang.
Pemerintahan Kim Jong-un menyebut Donald Trump telah mendeklarasikan perang. (KCNA via REUTERS)
"Beijing berharap Washington dan Pyongyang menyadari bahwa superioritas membabi-buta dan provokasi hanya akan meningkatkan risiko konfrontasi dan mempersempit peluang manuver kebijakan [dialog] untuk menyelesaikan konflik," kata Lu Kang.

Berbeda dengan Trump yang berapi-api menghadapi Kim Jong-un, dalam kesempatan berbeda, Menteri Pertahanan AS James Mattis justru mengatakan bahwa AS menginginkan solusi diplomatik untuk menyelesaikan krisisnya dengan Korut.

"Kami tetap mempertahankan kapabilitas [militer] untuk menghadapi ancaman Korut. Namun untuk mendukung para diplomat, kami menyimpan [opsi militer] selama solusi diplomatik masih memungkinkan," kata Mattis di New Delhi, India, seperti dikutip AFP.

"Tujuan kita adalah untuk menyelesaikan konflik secara diplomatik dan saya yakin Presiden Trump sudah sangat jelas mengenai isu ini," paparnya menambahkan.



Credit  cnnindonesia.com


Konflik semenanjung Korea, China yakin takkan ada yang menang


Konflik semenanjung Korea, China yakin takkan ada yang menang
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menyaksikan peluncuran rudal Hwasong-12 dalam foto tidak bertanggal yang disiarkan oleh Pusat Agensi Berita Korea Utara (KCNA), Sabtu (16/9/2017). (KCNA via REUTERS )



Beijing (CB) - China memperingatkan tidak akan ada pemenang dalam konflik di semenanjung Korea setelah Korea Utara menuding Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menabuh genderang perang dengan negara itu.

Beijing kembali menyerukan pelaksanaan perundingan damai setelah pemimpin AS dan Korea Utara saling melontarkan retorika yang mengkhawatirkan dalam beberapa hari terakhir menyusul uji coba senjata nuklir keenam Pyongyang awal bulan ini.

China berharap Washington dan Pyongyang menyadari bahwa "menunjukkan superioritas secara membabi-buta dengan kata-kata dan saling memprovokasi hanya akan meningkatkan risiko konfrontasi dan mempersempit ruang manuver kebijakan," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Lu Kang.

"Perang di semenanjung Korea tidak akan menghasilkan pemenang dan akan kian parah bagi kawasan dan negara-negara di kawasan," ujar Lu dalam konferensi pers.

Trump melontarkan pernyataan di Twitter akhir pekan lalu bahwa rezim Korea Utara akan binasa jika mereka tetap menimbulkan ancaman.

Menteri Luar Negeri Korea Utara Ri Yong-ho menuding Trump menabuh genderang perang, dan memperingatkan bahwa negaranya siap menembak jatuh pesawat tempur AS.

Menteri Pertahanan AS James Mattis berusaha meredakan ketegangan dengan menyatakan pada Selasa bahwa Washington menginginkan solusi diplomatik atas krisis di semenanjung Korea, demikian AFP.






Credit  antaranews.com