Kamis, 28 September 2017

Europol: Ransomware Ancaman Teratas Epidemi Cybercrime pada 2017



Europol: Ransomware Ancaman Teratas Epidemi Cybercrime pada 2017
Foto/Ilustrasi/Istimewa



THE HAGUE - Ransomware mengalahkan sebagian besar bentuk cybercrime lainnya seiring melonjaknya kejahatan on-line pada 2017. Demikian pernyataan badan kepolisian Eropa, Europol, mengutip serangan profil tiggi seperti "WannaCry" yang mencapai jutaan komputer.

Europol mengkoordinasikan beberapa operasi lintas batas yang sukses melawan penjahat dunia maya tahun lalu. Namun otoritas nasional sangat perlu untuk mencurahkan lebih banyak sumber daya untuk menargetkan pengembang alat hacking.

"Tahun lalu sungguh luar biasa, mengingat ukuran dan jenis serta jangkauan serangan yang telah kami lihat," kata direktur Europol Rob Wainwright, yang merinci sebuah ulasan tahunan mengenai ancaman kejahatan internet seperti dikutip dari Reuters, Rabu (27/9/2017).

Wainwright mengatakan menumbuhkan kecanggihan dalam komunitas cybercrime, di mana kelompok kriminal bergabung untuk memberikan layanan cybercrime, menjadi mesin utama pertumbuhan kejahatan online yang dilakukan untuk keuntungan ilegal.

"Ransomware telah melampaui ancaman cyber lainnya. Secara diskriminatif mempengaruhi korban di beberapa industri baik di sektor publik maupun swasta," kata laporan tersebut.

Laporan setebal 80 halaman tersebut juga menyebutkan data pelanggaran, pasar gelap, pemerasan pemuda untuk pornografi anak-anak dan penipuan pembayaran sebagai ancaman yang bertumbuh.

Wainwright juga mengatakan Europol sedang menyiapkan unit khusus untuk memerangi operasi pasar gelap, di mana informasi kartu kredit semakin banyak dijual di samping obat-obatan terlarang, yang berdampak pada industri retail, maskapai penerbangan dan hotel. 





Credit  sindonews.com