Jumat, 29 September 2017

Dampak Referendum, Turki Hentikan Program Pelatihan bagi Peshmerga




Dampak Referendum, Turki Hentikan Program Pelatihan bagi Peshmerga
Pemerintah Turki dilaporkan telah menghentikan pelatihan bagi pasukan Kurdi, atau yang disebut juga dengan Peshmerga di Irak utara. Foto/Reuters



ANKARA - Pemerintah Turki dilaporkan telah menghentikan pelatihan bagi pasukan Kurdi, atau yang disebut juga dengan Peshmerga di Irak utara. Penghentian pelatihan adalah bentuk protes Turki atas penyelenggaraan referendum kemerdekaan pemerintah Kurdi Irak (KRG).

Juru bicara pemerintah Turki, Bekir Bozdag menyatakan, penghentikan pelatihan hanyalah langkah awal. "Lebih banyak langkah akan mengikuti keputusan terhadap Peshmerga," kata Bozdag.

Bozdag, seperti dilansir Reuters pada Kamis (28/9), kembali menegaskan Turki khawatir referendum itu akan mengobarkan separatisme di antara suku Kurdi. Menurut pria yang juga menjabat sebagai Wakil Perdana Menteri itu, semua langkah yang akan diambil Turki akan dikoordinasikan dengan pemerintah pusat Irak.

Sebelumnya, Presiden Tayyip Erdogan mengatakan, tidak dapat dipungkiri referendum di Irak utara, yang dilakukan meskipun ada peringatan dari Turki, akan berakhir dengan kekecewaan.

"Dengan inisiatif kemerdekaannya, pemerintah daerah Irak utara telah melemparkan dirinya ke dalam api," katanya saat berbicara kepada polisi Turki di Istana Kepresidenan Turki di Ankara.

Awal pekan ini, Erdogan mengatakan warga Kurdi Irak akan kelaparan jika negaranya menghentikan pasokan minyak kepada KRG. Erdogan memang telah berulang kali mengancam sanksi ekonomi terhadap KRG. 





Credit  sindonews.com