Helikopter serang segala cuaca,
Ka-52 Alligator (NATO menyebutnya Hokum-B) dikembangkan oleh Kamov
Design Bureau. Ka-52 diluncurkan pada Desember 1996 dan terbang pedana
pada Juni 1997. Heli serang dengan panjang 16 meter dan berat kosong 8
ton ini mulai diproduksi masal pada 2008. Ka-52 Alligator dirancang
untuk menghancurkan tank, kendaraan lapis baja, target udara yang
bergerak dengan kecepatan rendah, dan pasukan terdepan musuh.
wikipedia.org
Helikopter Ka-52 Alligator dibuat
untuk menggantikan Ka-50 Black Shark yang memperkuat Angkatan Udara
Rusia. Desain Ka-52 hampir sama dengan Ka-50, namun memiliki hidung
lebih lebar dan kokpit lebih besar karena terdapat dua kursi pilot yang
berdampingan. Kedua pilot duduk di kursi ejeksi K-37-800M. Helikopter
serang ini dapat diterbangkan oleh salah satu pilot. vpk-news.ru
Kokpit helikopter Ka-52 Alligator
dilengkapi dengan head-up display (HUD), empat monitor display
multifungsi SMD 66, helmet-mounted sight display, penguat gambar dan
penerima GPS. Kokpit Ka-52 juga dilengkapi dengan radio-locator, alat
navigasi, dan sistem tempur yang terindegrasi "Phazotron", sehiingga
heli ini dapat terbang pada cuaca buruk dan malam hari. ablogin.ru
Helikopter serang Ka-52 dilengkapi
dengan satu kanon 30 mm (460 putaran). Heli ini memiliki sayap dengan
enam cantelan untuk mengangkut berbagai persenjataan, seperti rudal anti
tank yang dipandu VIKHR dengan jangkauan 8 hingga 10 km, rudal dipandu
laser ATAKA, peluncur roket B8V-20 untuk roket S-8. Ka-52s juga dapat
membawa rudal udara-ke udara Igla-V. youtube.com
Helikopter Ka-52 Alligator memakai
dua mesin turboshaft Klimov VK-2500 yang masing-masing menghasilkan
tenaga 2,400 hp. Mesin dilengkapi dengan sistem kontrol digital otoritas
penuh terbaru (FADEC). Helikopter ini mampu melaju dengan kecepatan
maksimal 300 km/jam dan mencapai ketinggian 5,5 km. Daya jelajah
Alligator sejauh 520 km, dengan terbang feri mampu mencapai 1.200 km.
sdelanounas.ru
Rotor coaxial membuat KA-52 mampu
bermanuver di ruang terbatas sehingga dapat cepat mengubah posisi saat
menyerang musuh. Heli ini menggunakan radar Phazotron FH-01 Millimeter
Wave Radar (MMW) dengan dua antena untuk mencari target-target di udara
dan di daratan. Heli ini juga dibekali perangkat perang elektronik
seperti IR (infra-red) aktif, electronic jammers, radar warning receiver
(RWR), sistem deteksi laser, senser peringatan rudal IR, dan flare atau
chaff UV-26. military-today.com
Credit Tempo.co