Senin, 13 Juli 2015

Setelah Pluto, New Horizon Akan Meneliti Kuiper Belt


Setelah Pluto, New Horizon Akan Meneliti Kuiper Belt  
Pesawat luar angkasa tanpa awak, New Horizon. (NASA)
 
Jakarta, CB -- Pesawat luar angkasa New Horizon milik NASA semakin mendekat ke planet Pluto yang tak diduga bakal bisa dicapai sebelumnya. Pluto adalah planet terjauh dari Bumi yang pernah dijelajah pesawat ini.

Dari posisi New Horizon yang berjarak 3 triliun mil atau 4,88 triliun kilometer dari Bumi, sinyal radio mencatat perjalanan dalam kecepatan cahaya hampir empat setengah jam sebelum pesawat itu sampai di permukaan planet.

Pesawat tanpa awak ini telah melakukan perjalanan sebelum ke Pluto selama sembilan tahun. Saat ini pesawat itu lebih banyak mengirimkan gambar dan data dari tujuh instrumen sainsnya.

Saat mendekati Pluto, New Horizons berhasil mengumpulkan sejumlah informasi ilmiah lain setelah lima bulan atau satelit yang sebelumnya sudah diketahui. Data lain akan terkirim ke bumi setelah 16 bulan mendatang.

“Anda harus punya kesabaran ekstra jika ingin berada dalam misi ini,” kata pimpinan penelitian New Horizon Alan Stern dari Southwest Research Institute di Boulder, Colorado.

Pesawat luar angkasa New Horizon memiliki ukuran sebesar piano kecil dengan berat hanya 454 kilogram. Pesawat ini juga tak membawa pembakar untuk roket saat harus bergerak lebih lambat dan masuk ke orbit.

NASA meluncurkan misi penerbangan untuk penelitian antara tahun 1960 dan 1977 ke semua planet semua sistem tata surya kecuali Pluto.

Didesain untuk Planet Kerdil

Namun setelah tahun 1992 ditemukan bahwa sistem tata surya ternyata memiliki populasi yang besar di ‘halaman belakang’ setelah Neptunus, sebuah area yang dikenal dengan nama Kuiper Belt. Sejumlah ilmuwan yang menemukan hal ini seperti mendapat kemenangan hingga bisa mengirimkan misi penelitian ke Pluto pula.


Hanya beberapa bulan setelah New Horizon diluncurkan, Pluto dikeluarkan dari daftar planet primer tata surya dan disebut dengan nama baru sebagai planet kerdil.

Pluto dan ‘saudara-saudara’-nya di Kuiper Belt kini diyakini sebagai peninggalan dari masa pembentukan sistem tata surya 4,6 triliun tahun lalu.

Gambar terakhir yang dikirim dari New Horizon dan dirilis hari ini menampilkan bintik hitam dan besar dari salah satu sisi Pluto yang secara permanen menghadap ke bulan utamanya, Charon. Bintik hitam itu disebut berhubungan dengan sabuk hitam yang mengelilingi area ekuatorial Pluto.

“Kami menemukan pola hitam dan putih yang gila ini. Kami tak tahu apa artinya,” kata peneliti New Horizon, John Spencer, yang juga dari Southwest Research Institute.

New Horizon akan melewati sisi lain Pluto, dan mendekatinya dengan jarak perjalanan 7.800 mil atau 12.500 kilometer dengan kecepatan 30.800 mph atau 49.600 kph.

Dari sana, New Horizon akan melanjutkan perjalanan mendekati ‘sepupu’ Pluto Kuiper Belt sebagai misi kedua.

Credit  CNN Indonesia