Rabu, 15 Juli 2015

Didesak Penduduk Filipina, Google Ubah Nama Pulau Sengketa


Didesak Penduduk Filipina, Google Ubah Nama Pulau Sengketa Tentara Filipina berjaga di Pagasa Island, pulau sengketa antara Filipina dan China. (REUTERS/Ritchie B. Tongo/Pool/Files)
 
 
Manila, CB -- Setelah didesak oleh banyak penduduk Filipina, akhirnya perusahaan teknologi Google mengubah nama sebuah pulau kecil di Laut China Selatan.

Awalnya, pulau itu bernama, Zhongsha Islands. Namun, karena pulau tersebut masih menjadi sengketa antara Filipina dan China, Google mengubahnya dengan nama Scarborough Shoal.

Desakan mengubah nama pulau tersebut berawal dari sebuah petisi di situs web Change.org yang digerakkan oleh sekelompok penduduk Filipina pada Minggu (12/7).

Dikatakan dalam petisi tersebut, pemberian nama Zhongsha Islands membuat penduduk Filipina kecewa,karena karena hingga saat ini belum ada kesepakatan resmi siapa pemilik pulau tersebut.

"Kami paham kalau sebuah nama bisa memicu konflik. Oleh karena itu kami berusaha secepat mungkin untuk mengubahnya," kata juru bicara Google, seperti yang dikutip dari The Independent pada Selasa (14/7).

Pulau yang kini bernama Scarborough Shoal terletak di lokasi strategis antara China dan Filipina.

Jika penduduk China menyebutnya Zhongsha Island, penduduk Filipina menyebut pulau tersebut dengan nama Panatag Shoal.

Pulau ini layak untuk diperebutkan karena memiliki perairan yang kaya seluas 804 kilometer dari selatan China dan 160 kilometer dari barat Filipina.

Tidak hanya dengan Filipina, China juga masih berseteru soal kepulauan di Laut China Selatan dengan Brunei, Malaysia, Vietnam dan Taiwan.

Hua Chunying, juru bicara dari Kementerian Luar Negeri China menyatakan kalau pemerintah China tidak akan pernah mengizinkan pihak ketiga untuk menyelesaikan persoalan ini. Hua meminta pemerintah Filipina untuk berunding langsung dengan pemerintah China.

Credit  CNN Indonesia