Krisis diplomatik ini meluap setelah Selasa lalu parlemen Spanyol meloloskan mosi yang menyerukan Venezuela yang bekas koloni Spanyol itu untuk membebaskan para pemimpin oposisi yang dipenjarakan.
Presiden Venezuela Nicolas Maduro mengecam tindakan yang disebutnya langkah agresi dari elite korup Spanyol dan menyebut Perdana Menteri Spanyol Mariano Rajoy rasis.
Dia juga menuduh parlemen Spanyol ikut campur dalam urusan dalam negeri Venezuela dan meminta menjaga saja ibu mereka.
Kementerian luar negeri Spanyol lalu memanggil Duta Besar Venezuela Mario Isea untuk memberi pesan kepada dia bahwa ucapan, hinaan dan ancama Maduro itu tidak bisa diterima.
Venezuela balik memanggil Duta Besar Spanyol Antonio Perez-Hernandez y Torra dengan memprotes pernyataan campur tangan dan tak terhormat Spanyol, kata Menteri Luar Negeri Venezuela Delcy Rodriguez.
"Kami kembali menyeru pemerintah Spanyol untuk menghormati kedaulatan Venezuela," kata dia.
Perlakuan Venezuela kepada tokoh-tokoh oposisi kerap menjadi sumber panasnya hubungan Madrid dengan Caracas.
Venezuela memanggil pulang duta besarnya di Spanyol Februari lalu setelah Rajoy bertemu dengan Lilian Tintori, istri tokoh oposisi yang sedang dipenjarakan Leopold Lopez.
Bulan berikutnya Rajoy bertemu dengan Mitzy Capriles, istri wali kota Caracas Antonio Ledezma yang juga tokoh oposisi, demikian AFP.
Credit ANTARA News