Saudi juga mengakui jumlah korban di pihaknya mencapai dua kali lipat, di mana pada hari Jumat tiga serdadu Saudi tewas dan dua lainnya terluka akibat tembakan mortir di wilayah Najran, perbatasan Saudi dan Yaman.
Juru bicara operasi militer koalisi Teluk, Brigadir Jenderal Ahmed Asseri, mengatakan, sejak perang terhadap kelompok pemerontak Houthi di Yaman dimulai, Koalisi Teluk sudah meluncurkan 1.200 serangan udara.
Menurutnya, serangan udara telah diluncurkan sangat intensif. Semula, serangan udara untuk memerangi musuh pemerintah Presiden Yaman, Abed Rabbo Mansour Hadi, itu sebanyak 50 kali dalam sehari. Kemudian, ditingkatkan menjadi 80 kali sehari dan kini meningkat lagi menjadi 120 kali sehari.
“Pasukan koalisi telah meluncurkan 1.200 serangan sejauh ini. Tujuan dari serangan udara ini untuk menghancurkan pertahanan udara Houthi, kamp-kamp dan rudal balistik,” kata Asseri, seperti dikutip Arab News, Minggu (12/4/2015).
Sementara itu, serangan udara Koalisi Teluk pada hari ini menargetkan kamp militer di wilayah Yaman tengah. Menurut sumber medis di Yaman, seperti dilaporkan Reuters, sebanyak delapan warga sipil tewas.
Serangan udara itu ditujukan pada sebuah situs militer milik tentara loyalis mantan Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh. Pasukan loyalis Saleh ikut jadi target serangan Koalisi Teluk karena telah bersekutu dengan milisi Houthi.
Credit SINDOnews