Susi pun bercerita, beberapa waktu lalu mendapat tamu dari seorang warga Papua. Orang tersebut datang untuk pertama kalinya di ibukota dan takjub melihat gedung dan lampu-lampu yang terangnya.
Sayang, menurut orang tersebut lampu di Jakarta kalah terang dengan lampu yang berada di Papua.
"Dia bilang 'Bu lampu Jakarta sangat terang tetapi lampu Wanam lebih terang dari Jakarta' ucapan lugu dan sangat naif tetapi sebuah tamparan keras kita. Yang dimaksud kapal asing terapung di depan desa mereka," kata dia dalam Pidato Kedaulatan, Jakarta, Selasa (21/4/2015).
Mendengar hal tersebut, Susi pun terhentak. Dia merasa seolah melakukan pembiaran atas kapal-kapal asing tersebut.
Susi menegaskan tinggal diam. Dia meminta seluruh jajarannya untuk menghalau kapal-kapal asing yang terindikasi melakukan pencurian ikan.
"Seluruh jajaran KKP, kita harus menunjukan bukti manusia bebas. Tidak takut diintimidasi, tidak diancam, akan konsekuensi demi kebenaran, kedaulatan ekonomi," ujarnya.
Sejumlah peraturan pun telah dikeluarkan oleh pemerintah, salah satunya ialah moratorium kapal bekas asing. Hal itu penertiban pencurian ikan.
"Moratorium untuk menertibkan ilegal fishing, menyadarkan sumber daya alam luar biasa," tandas dia
Credit Liputan6.com