Senin, 11 Mei 2015

Presiden Jokowi Resmi Nyatakan Papua Bebas untuk Peliputan Media Asing


 
KOMPAS.com/ABBA GABRILLIN Presiden Joko Widodo seusai menghadiri Rakernas I PAN di Balai Sudirman, Jakarta, Rabu (6/5/2015).

JAYAPURA, CB - Presiden Joko Widodo menyatakan Papua terbuka untuk peliputan media asing, sama halnya dengan peliputan di wilayah lain di Indonesia. Hal tersebut disampaikan Jokowi di sela kunjungan kerja menghadiri panen raya di Kampung Wapeko, Distrik Kurik, Kabupaten Merauke, Minggu (10/5/2015).

Menurut Jokowi, pembukaan akses terhadap jurnalis asing sekaligus menunjukkan niat baik pemerintah yang diawali dengan pemberian pengampunan terhadap lima orang tahanan politik di Lapas Abepura Jayapura, Sabtu (9/5/2015) kemarin.

Ia pun meminta agar warga Indonesia berpikiran positif untuk membangun rasa saling percaya antara warga Papua dan Pemerintah Pusat.

"Gerakan separatis itu dulu dan sekarang sudah berbeda. Kita sudah mulai kemarin, dan kita harus berpikiran positif, harus membangun rasa saling percaya. Itu yang hilang selama ini dan kini sedang kita bangun kembali," ucap Jokowi.

Sebelumnya, Sabtu kemarin Presiden Jokowi memberikan pengampunan terhadap lima orang narapidana politik di Lembaga Pemasyarakatan Abepura.

Para napol yang tersandung kasus pembobolan gudang senjata Kodim 1702 Wamena tahun 2003 lalu yakni Apotnalogolik Lokobal, Numbungga Telenggen, Kimanus Wenda, Linus Heluka dan Jefrai Murib.





Credit   KOMPAS.com



Presiden Jokowi: Mulai Hari Ini, Wartawan Asing Bebas ke Papua

 
KOMPAS.com/ABBA GABRILLIN Presiden Joko Widodo seusai menghadiri Rakernas I PAN di Balai Sudirman, Jakarta, Rabu (6/5/2015).


MERAUKE, CB
- Presiden Joko Widodo mengatakan, wartawan asing dari negara mana pun diizinkan untuk datang dan meliput di seluruh wilayah Indonesia, termasuk di Papua dan Papua Barat.

Selama ini, dua wilayah tersebut tertutup bagi kedatangan dan kegiatan peliputan oleh wartawan asing. Alasannya, di kedua provinsi di ujung Timur Indonesia masih kerap terjadi konflik dan aksi kekerasan, seperti aksi bersenjata dari kelompok-kelompok yang ingin memisahkan diri dari Negara Kesatuan Republik Indonesia.

"Mulai hari ini, wartawan asing diperbolehkan dan bebas datang ke Papua, sama seperti (kalau datang dan meliput) di wilayah lainnya," kata Presiden Jokowi, saat menjawab pers, seusai  meninjau lahan pertanian di Kampung Wapeko, Kecamatan Kurik, Kabupaten Merauke, Papua, Minggu (10/5/2015).

Menurut Presiden, kondisi Papua dan Papua Barat sekarang berbeda dengan masa lalu.

"Kita harus berpikir positif dan saling percaya atas segala hal," jawab Presiden, saat ditanya seandainya wartawan asing akan lebih banyak meliput kelompok-kelompok bersenjata di pegunungan.

Ia menegaskan, bahwa keputusan ini harus dijalankan.

"Keputusan ini harus dijalankan. Sudah, jangan bertanya hal-hal yang negatif lagi soal itu."

Dalam keterangan pers itu, hadir pula sejumlah menteri Kabinet Kerja di antaranya Panglima TNI Jenderal Moeldoko dan Kepala Polri Jenderal Badrodin Haiti. 


 Credit  KOMPAS.com