Portal Berita Tentang Sains, Teknologi, Seni, Sosial, Budaya, Hankam dan Hal Menarik Lainnya
Senin, 25 Maret 2019
Israel Sebut Trump Teken Dekrit Kedaulatan Golan Hari Ini
TEL AVIV
- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald John Trump pada hari Senin
(25/3/2019) akan menandatangani dekrit yang mengakui kedaulatan Israel
atas Dataran Tinggi Golan. Klaim ini disampaikan Pelaksana Tugas Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz, pada hari Minggu.
Menurut Katz, Trump akan meneken dekrit sembari menjamu Perdana Menteri Benjamin Netanyahu di Gedung Putih.
Seorang
pejabat senior AS pada pekan lalu mengatakan pemerintahan Trump sedang
mempersiapkan dokumen resmi untuk menyusun dukungan atas pencaplokan
atau aneksasi Israel terhadap Dataran Tinggi Golan. Wilayah Suriah itu
direbut dalam perang Timur Tengah 1967.
"Besok,
Presiden Trump, di hadapan PM Netanyahu, akan menandatangani dekrit
yang mengakui kedaulatan Israel atas Golan. Hubungan Israel-AS lebih
dekat dari sebelumnya," tulis Katz di Twitter pada hari Minggu, seperti
dikutip Reuters.
Seruan Trump untuk mengakui kedaulatan
Israel atas Dataran Tinggi Golan telah dikecam banyak negara di dunia,
termasuk sekutu AS di Eropa. PBB menganggap Golan yang diduduki Israel
sebagai wilayah pendudukan.
Pemerintah Berlin mengecam serta
menolak langkah sepihak Amerika."Berlin menolak langkah-langkah sepihak
untuk menggambar ulang batas-batas nasional," bunyi pernyataan
pemerintah Jerman yang disampaikan seorang juru bicara.
"Jika
perbatasan nasional harus diubah, itu harus dilakukan melalui cara damai
di antara semua yang terlibat," lanjut pernyataan itu.
Kementerian
Luar Negeri Prancis juga menyuarakan keprihatinan dengan tidak mengakui
pencaplokan Israel atas Dataran Tinggi Golan. "Pernyataan Trump
bertentangan dengan hukum internasional," kata kementerian tersebut. Uni
Eropa juga mengecam seruan Trump.
Sumber Kementerian Luar Negeri
Suriah menggambarkan pernyataan Trump sebagai komentar yang tidak
bertanggung jawab dan menunjukkan penghinaan terhadap hukum
internasional. "Golan dulu dan akan tetap menjadi Suriah, Arab," kata
sumber itu, kepada media pemerintah Suriah. "(Golan) bagian berharga
dari tanah nasional Suriah."