MOSUL - Presiden
Dewan HAM PBB, Zeid Ra'ad Al Hussein mengatakan, pihaknya mendapati
laporan adanya eksekusi masal yang dilakukan ISIS terhadap warga Mosul
yang mencoba melarikan diri dari kota itu. Eksekusi ini diduga terjadi
pada tanggal 1 Juni lalu.
"Kemarin, staf saya melaporkan kepada saya bahwa mayat orang-orang Irak yang terbunuh, perempuan dan anak-anak masih terbaring di jalanan lingkungan al-Shira di Mosul barat, setelah setidaknya 163 orang ditembak dan dibunuh oleh ISIS untuk mencegah mereka melarikan diri," kata Zeid, seperti dilansir Al Arabiya pada Selasa (6/6).
Sebelumnya pada akhir pekan lalu, Letnan Dargam al-Haydari dari Divisi Respon Cepat Irak mengatakan, beberapa warga sipil terbunuh saat mereka berusaha melarikan diri dari bentrokan antara pasukan keamanan Irak dan ISIS di wilayah tersebut.
"Beberapa lainnya dieksekusi oleh organisasi tersebut, sementara yang lainnya tewas dalam serangan bom yang dilakukan oleh kelompok tersebu. Lebih dari 150 warga sipil termasuk 70 wanita dan anak-anak dievakuasi dari distrik Zanjili yang dikuasai ISIS oleh pasukan Irak," ungkap al-Haydari.
Polisi Federal Irak mengatakan, dalam sebuah pernyataan bahwa pasukan keamanan telah menguasai 40 persen distrik yang dikuasai ISIS. Polisi Federal pun telah membuka koridor yang aman untuk evakuasi warga sipil.
Karim Ziyab, seorang perwira polisi federal, mengatakan lebih dari 400 warga sipil yang terjebak di distrik Zanjili telah diselamatkan oleh pasukan keamanan sejak Kamis malam.
Hampir 800.000 warga sipil telah meninggalkan kota Mosul Irak utara sejak dimulainya operasi militer pada bulan Februari lalu. Sementara itu, diperkirakan 180.000 lainnya masih berada di daerah yang dikuasai ISIS.
"Kemarin, staf saya melaporkan kepada saya bahwa mayat orang-orang Irak yang terbunuh, perempuan dan anak-anak masih terbaring di jalanan lingkungan al-Shira di Mosul barat, setelah setidaknya 163 orang ditembak dan dibunuh oleh ISIS untuk mencegah mereka melarikan diri," kata Zeid, seperti dilansir Al Arabiya pada Selasa (6/6).
Sebelumnya pada akhir pekan lalu, Letnan Dargam al-Haydari dari Divisi Respon Cepat Irak mengatakan, beberapa warga sipil terbunuh saat mereka berusaha melarikan diri dari bentrokan antara pasukan keamanan Irak dan ISIS di wilayah tersebut.
"Beberapa lainnya dieksekusi oleh organisasi tersebut, sementara yang lainnya tewas dalam serangan bom yang dilakukan oleh kelompok tersebu. Lebih dari 150 warga sipil termasuk 70 wanita dan anak-anak dievakuasi dari distrik Zanjili yang dikuasai ISIS oleh pasukan Irak," ungkap al-Haydari.
Polisi Federal Irak mengatakan, dalam sebuah pernyataan bahwa pasukan keamanan telah menguasai 40 persen distrik yang dikuasai ISIS. Polisi Federal pun telah membuka koridor yang aman untuk evakuasi warga sipil.
Karim Ziyab, seorang perwira polisi federal, mengatakan lebih dari 400 warga sipil yang terjebak di distrik Zanjili telah diselamatkan oleh pasukan keamanan sejak Kamis malam.
Hampir 800.000 warga sipil telah meninggalkan kota Mosul Irak utara sejak dimulainya operasi militer pada bulan Februari lalu. Sementara itu, diperkirakan 180.000 lainnya masih berada di daerah yang dikuasai ISIS.
Credit sindonews.com