AMMAN
- Militer Amerika Serikat (AS) mengerahkan peluncur roket jarak jauh ke
sebuah wilayah di Tanf, Suriah, yang dekat perbatasan Irak dan
Yordania. Peluncur roket itu semula ditempat AS di Yordania.
Dua sumber intelijen regional mengungkap penempatan peluncur roket jarak jauh itu pada hari Rabu. Menurut mereka peluncur roket High Mobility Artillery Rocket Systems (HIMARS) telah dipindahkan AS ke garnisun gurun pasir dalam beberapa pekan terakhir.
Pemindahan HIMARS itu terjadi setelah ketegangan meningkat di Suriah setelah pasukan koalisi pimpinan AS menyerang pasukan yang didukung Iran. Serangan dilakukan untuk mencegah pasukan pro-Teheran itu bergerak maju ke pangkalan militer Tanf.
”Mereka telah tiba sekarang di Tanf dan ini merupakan dorongan signifikan bagi kehadiran militer AS di sana,” kata seorang sumber intelijen senior, yang berbicara dalam kondisi anonim tanpa menjelaskan lebih jauh, seperti dikutip Reuters, Kamis (15/6/2017).
Menurutnya, HIMARS telah ditempatkan di Suriah utara dengan pasukan yang didukung AS yang sedang berjuang memerangi militan Islamic State atau ISIS.
Washington juga telah mengerahkan HIMARS di perbatasan Turki untuk menyerang pos-pos ISIS. Senjata canggih itu pernah digunakan beberapa kali dari perbatasan Yordania untuk menyerang kelompok militan.
Di bawah tekanan berat, sebagian besar militan telah mundur dari kawasan padang pasir di Suriah dalam tiga bulan terakhir. Pemberontak Suriah yang didukung AS saat ini bersaing dengan tentara Suriah dan milisi yang didukung Iran. Kedua kubu sama-sama mencoba untuk merebut kembali wilayah yang diduduki ISIS.
Tanf berada di dekat perbatasan Suriah-Irak yang melintasi jalan raya utama Baghdad-Damaskus. Pemberontak Suriah merebutnya dari ISIS pada tahun lalu. Wilayah Tanf juga telah dimanfaatkan AS untuk mencegah Iran untuk memasok senjata kepada pasukan pemerintah Suriah.
Pentagon belum berkomentar atas laporan intelijen terkait pengerahan pelucur roket jarak jauhnya ke Suriah.
Dua sumber intelijen regional mengungkap penempatan peluncur roket jarak jauh itu pada hari Rabu. Menurut mereka peluncur roket High Mobility Artillery Rocket Systems (HIMARS) telah dipindahkan AS ke garnisun gurun pasir dalam beberapa pekan terakhir.
Pemindahan HIMARS itu terjadi setelah ketegangan meningkat di Suriah setelah pasukan koalisi pimpinan AS menyerang pasukan yang didukung Iran. Serangan dilakukan untuk mencegah pasukan pro-Teheran itu bergerak maju ke pangkalan militer Tanf.
”Mereka telah tiba sekarang di Tanf dan ini merupakan dorongan signifikan bagi kehadiran militer AS di sana,” kata seorang sumber intelijen senior, yang berbicara dalam kondisi anonim tanpa menjelaskan lebih jauh, seperti dikutip Reuters, Kamis (15/6/2017).
Menurutnya, HIMARS telah ditempatkan di Suriah utara dengan pasukan yang didukung AS yang sedang berjuang memerangi militan Islamic State atau ISIS.
Washington juga telah mengerahkan HIMARS di perbatasan Turki untuk menyerang pos-pos ISIS. Senjata canggih itu pernah digunakan beberapa kali dari perbatasan Yordania untuk menyerang kelompok militan.
Di bawah tekanan berat, sebagian besar militan telah mundur dari kawasan padang pasir di Suriah dalam tiga bulan terakhir. Pemberontak Suriah yang didukung AS saat ini bersaing dengan tentara Suriah dan milisi yang didukung Iran. Kedua kubu sama-sama mencoba untuk merebut kembali wilayah yang diduduki ISIS.
Tanf berada di dekat perbatasan Suriah-Irak yang melintasi jalan raya utama Baghdad-Damaskus. Pemberontak Suriah merebutnya dari ISIS pada tahun lalu. Wilayah Tanf juga telah dimanfaatkan AS untuk mencegah Iran untuk memasok senjata kepada pasukan pemerintah Suriah.
Pentagon belum berkomentar atas laporan intelijen terkait pengerahan pelucur roket jarak jauhnya ke Suriah.
Credit sindonews.com