Washington (CB) - Sanksi-sanksi Amerika Serikat terhadap
Rusia akan terus diterapkan sampai Moskow menarik diri dari Ukraina
timur, kata juru bicara Gedung Putih, Selasa.
"Ini merupakan bagian dari alasan kenapa sanksi harus diberlakukan, karena sebelum mereka keluar dari Ukraina timur, kita akan terus menerapkan sanksi terhadap Rusia," kata juru bicara Gedung Putih Sean Spicer saat jumpa pers berkala.
Presiden AS Donald Trump pada Selasa pagi bertemu dengan Presiden Ukraina Petro Poroshenko. Menurut Gedung Putih, dalam pertemuan itu kedua pemimpin membahas upaya menyelesaikan secara damai konflik di Ukraina timur, demikian Reuters.
"Ini merupakan bagian dari alasan kenapa sanksi harus diberlakukan, karena sebelum mereka keluar dari Ukraina timur, kita akan terus menerapkan sanksi terhadap Rusia," kata juru bicara Gedung Putih Sean Spicer saat jumpa pers berkala.
Presiden AS Donald Trump pada Selasa pagi bertemu dengan Presiden Ukraina Petro Poroshenko. Menurut Gedung Putih, dalam pertemuan itu kedua pemimpin membahas upaya menyelesaikan secara damai konflik di Ukraina timur, demikian Reuters.
Credit antaranews.com
Rusia: sanksi AS tidak akan pengaruhi kebijakan Moskow
Moskow (CB) - Sanksi-sanksi baru, yang dikeluarkan Amerika
Serikat terhadap berbagai perusahaan dan perorangan Rusia terkait
peranan Moskow dalam krisis Ukraina, tidak akan berpengaruh terhadap
kebijakan Moskow.
Pernyataan itu dilontarkan Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov seperti dikutip kantor berita Rusia, RIA, Selasa.
Pemerintah AS pada Selasa menjatuhkan sanksi terhadap 38 perorangan dan organisai menyangkut tindakan Rusia di Ukraina, kata Departemen Keuangan AS.
Langkah itu merupakan penegasan komitmen Washington untuk menekan Moskow terkait pencaplokan terhadap Krimea, demikian Reuters.
Pernyataan itu dilontarkan Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov seperti dikutip kantor berita Rusia, RIA, Selasa.
Pemerintah AS pada Selasa menjatuhkan sanksi terhadap 38 perorangan dan organisai menyangkut tindakan Rusia di Ukraina, kata Departemen Keuangan AS.
Langkah itu merupakan penegasan komitmen Washington untuk menekan Moskow terkait pencaplokan terhadap Krimea, demikian Reuters.
Credit antaranews.com