Pesawat tempur Amerika Serikat menembak jatuh jet tempur milik Suriah di Raqqa. (Dok. US Navy)
Jakarta, CB --
Jet tempur Amerika Serikat dilaporkan menembak jatuh
pesawat tempur Suriah di selatan Raqqa, Minggu (18/6). Washington
menyebut serangan itu dilakukan karena jet tempur Suriah menjatuhkan bom
dekat pasukan koalisi AS, sementara Damaskus mengatakan pesawat mereka
diserang ketika tengah menggempur militan ISIS.
Pernyataan tentara Suriah yang dirilis melalui televisi nasional mengungkapkan pesawat tempur tersebut jatuh dan pilotnya dilaporkan hilang. Dikatakan insiden itu terjadi di dekat Desa Rasafah, pada Minggu petang.
“Serangan itu adalah usaha melemahkan pasukan keamanan Suriah yang merupakan satu-satunya kekuatan efektif dalam memerangi terorisme di wilayah Suriah,” demikian pernyataan tentara Suriah, dikutip Reuters, Senin (19/6).
“Serangan ini terjadi saat pasukan Suriah dan sekutunya membuat kemajuan dalam membasmi kelompok teroris Daesh [nama lain ISIS].”
Selanjutnya Pusat Komando Koalisi AS merilis pernyataan bahwa “pesawat tempur Suriah ditembak jatuh sebagai upaya pertahanan diri pasukan koalisi Angkatan Darat Demokratik Suriah (SDF) di dekat Tabqah.”
AS juga mengatakan bahwa pasukan pendukung rezim Suriah itu sebelumnya menyerang SDF di selatan Tabqah dan melukai beberapa pejuang, serta membuat mereka mundur dari kota tersebut.
Jet tempur AS berjenis F/A-18E Super Hornet kemudian melakukan intersepsi dan menembak jatuh pesawat SU-22 milik Suriah.
Sebelum ditembak jatuh, pasukan koalisi AS dilaporkan telah “memberi informasi pada Rusia melalui telepon melalui jalur komunikasi dekonfliksi” guna meredakan ketegangan dan menghentikan serangan dari kedua belah pihak.
AS menyebut pasukan koalisi tidak berniat melawan “pasukan Suriah, Rusia atapun pasukan pendukung rezim Bashar al-Assad lainnya”, namun mereka tidak akan ragu “mempertahankan diri dari berbagai jenis ancaman”.
Di sisi lain, pasukan koalisi AS dalam beberapa minggu terakhir, terus melalukan gempuran serangan udara di utara Suriah, termasuk Provinsi Raqqa. Mereka telah mengepung Raqqa dan merebut beberapa distrik dari cengkeraman militan.
Sementara pasukan Suriah juga telah mengambil alih wilayah yang sebelumnya dikuasasi ISIS di wilayah barat Raqqa. Mereka juga merebut kembali beberapa ladang minyak bumi dan desa-desa yang telah berada dalam dominasi ISIS selama tiga tahun terakhir.
Pernyataan tentara Suriah yang dirilis melalui televisi nasional mengungkapkan pesawat tempur tersebut jatuh dan pilotnya dilaporkan hilang. Dikatakan insiden itu terjadi di dekat Desa Rasafah, pada Minggu petang.
“Serangan itu adalah usaha melemahkan pasukan keamanan Suriah yang merupakan satu-satunya kekuatan efektif dalam memerangi terorisme di wilayah Suriah,” demikian pernyataan tentara Suriah, dikutip Reuters, Senin (19/6).
“Serangan ini terjadi saat pasukan Suriah dan sekutunya membuat kemajuan dalam membasmi kelompok teroris Daesh [nama lain ISIS].”
Selanjutnya Pusat Komando Koalisi AS merilis pernyataan bahwa “pesawat tempur Suriah ditembak jatuh sebagai upaya pertahanan diri pasukan koalisi Angkatan Darat Demokratik Suriah (SDF) di dekat Tabqah.”
AS juga mengatakan bahwa pasukan pendukung rezim Suriah itu sebelumnya menyerang SDF di selatan Tabqah dan melukai beberapa pejuang, serta membuat mereka mundur dari kota tersebut.
Jet tempur AS berjenis F/A-18E Super Hornet kemudian melakukan intersepsi dan menembak jatuh pesawat SU-22 milik Suriah.
Sebelum ditembak jatuh, pasukan koalisi AS dilaporkan telah “memberi informasi pada Rusia melalui telepon melalui jalur komunikasi dekonfliksi” guna meredakan ketegangan dan menghentikan serangan dari kedua belah pihak.
AS menyebut pasukan koalisi tidak berniat melawan “pasukan Suriah, Rusia atapun pasukan pendukung rezim Bashar al-Assad lainnya”, namun mereka tidak akan ragu “mempertahankan diri dari berbagai jenis ancaman”.
Di sisi lain, pasukan koalisi AS dalam beberapa minggu terakhir, terus melalukan gempuran serangan udara di utara Suriah, termasuk Provinsi Raqqa. Mereka telah mengepung Raqqa dan merebut beberapa distrik dari cengkeraman militan.
Sementara pasukan Suriah juga telah mengambil alih wilayah yang sebelumnya dikuasasi ISIS di wilayah barat Raqqa. Mereka juga merebut kembali beberapa ladang minyak bumi dan desa-desa yang telah berada dalam dominasi ISIS selama tiga tahun terakhir.
Credit CNN Indonesia