Ilustrasi serangan udara di Suriah. (Reuters/Nour Fourat)
Jakarta, CB --
Pemerintah Australia menyatakan telah menghentikan
serangan udaranya ke Suriah menyusul tindakan Amerika Serikat menembak
jatuh pesawat tempur pasukan Bashar al-Assad yang diikuti ancaman Rusia
terhadap koalisi AS.
Rusia menyatakan akan memperlakukan pesawat koalisi AS yang terbang di bagian barat Sungai Euphrates di Suriah sebagai target potensial dan mengincarnya dengan sistem rudal serta pesawat militer, meski tidak menyatakan akan menembak.
Rusia menegaskan telah mengubah postur militernya sebagai respons penembakan yang dilakukan Amerika Serikat terhadap pesawat tempur Suriah, Minggu. Pemerintah Assad menyebut insiden itu baru kali ini terjadi sejak konflik pecah pada 2011 silam.
"Personel ADF mengawasi ketat situasi udara di Suriah dan keputusan soal dimulainya kembali operasi udara ADF di Suriah akan ditentukan di masa yang akan datang," kata Kemhan Rusia yang juga menyatakan operasi di Irak masih akan terus dilanjutkan.
"Perlindungan Angkatan Bersenjata Australia ditinjau ulang secara berkala dalam menanggapi bermacam ancaman potensial," kata kementerian.
Rusia menyatakan akan memperlakukan pesawat koalisi AS yang terbang di bagian barat Sungai Euphrates di Suriah sebagai target potensial dan mengincarnya dengan sistem rudal serta pesawat militer, meski tidak menyatakan akan menembak.
|
"Sebagai langkah pencegahan, operasi serangan Angkatan Bersenjata
Australia (ADF) di Suriah untuk sementara dihentikan," kata Kementerian
Pertahanan Australia dalam pernyataan yang dikutip Reuters, Selasa (20/6).
Rusia menegaskan telah mengubah postur militernya sebagai respons penembakan yang dilakukan Amerika Serikat terhadap pesawat tempur Suriah, Minggu. Pemerintah Assad menyebut insiden itu baru kali ini terjadi sejak konflik pecah pada 2011 silam.
"Personel ADF mengawasi ketat situasi udara di Suriah dan keputusan soal dimulainya kembali operasi udara ADF di Suriah akan ditentukan di masa yang akan datang," kata Kemhan Rusia yang juga menyatakan operasi di Irak masih akan terus dilanjutkan.
"Perlindungan Angkatan Bersenjata Australia ditinjau ulang secara berkala dalam menanggapi bermacam ancaman potensial," kata kementerian.
Credit CNN Indonesia