Tentara Turki disebut telah tiba di Qatar untuk melakukan latihan militer gabungan. (REUTERS/Umit Bektas)
Jakarta, CB --
Kementerian Pertahanan Turki mengatakan pasukannya
telah tiba di Qatar untuk mengikuti latihan militer gabungan, seiring
meningkatnya ketegangan di Teluk.
Latihan gabungan pertama itu akan berlangsung pada Minggu (25/6) mendatang di kamp militer Tariq bin Ziyad di Doha, ungkap Kementerian Pertahanan, dalam pernyataan yang dirilis oleh kantor berita negara, Senin (19/6).
Adapun, latihan tersebut bertujuan meningkatkan "efisiensi tempur pasukan Qatar dan Turki di tengah rencana melakukan operasi gabungan guna memberantas ekstremisme dan terorisme, serta operasi penjaga perdamaian sebelum dan sesudah operasi militer," menurut pernyataan dalam bahasa Arab itu, seperti dikutip AFP.
Kemhan Turki menambahkan, kendati latihan gabungan itu berlangsung saat krisis diplomatik dengan negara-negara Arab, kedua negara ”sudah merencanakan selama beberapa waktu.”
Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain, Mesir dan negara-negara lain memutuskan hubungan dengan Qatar atas tuduhan dukungan terhadap ekstremisme.
Doha menyangkal tuduhan itu dan mengatakan tindakan yang diberlakukan terhadap Qatar oleh negara-negara tetangganya di Teluk bisa dikategorikan sebagai blokade, karena mereka juga sekaligus menutup akses darat, laut, dan udara, yang mengacaukan lalu lintas ekspor-impor serta bisa memicu krisis pangan.
Latihan gabungan pertama itu akan berlangsung pada Minggu (25/6) mendatang di kamp militer Tariq bin Ziyad di Doha, ungkap Kementerian Pertahanan, dalam pernyataan yang dirilis oleh kantor berita negara, Senin (19/6).
Adapun, latihan tersebut bertujuan meningkatkan "efisiensi tempur pasukan Qatar dan Turki di tengah rencana melakukan operasi gabungan guna memberantas ekstremisme dan terorisme, serta operasi penjaga perdamaian sebelum dan sesudah operasi militer," menurut pernyataan dalam bahasa Arab itu, seperti dikutip AFP.
Kemhan Turki menambahkan, kendati latihan gabungan itu berlangsung saat krisis diplomatik dengan negara-negara Arab, kedua negara ”sudah merencanakan selama beberapa waktu.”
Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain, Mesir dan negara-negara lain memutuskan hubungan dengan Qatar atas tuduhan dukungan terhadap ekstremisme.
Doha menyangkal tuduhan itu dan mengatakan tindakan yang diberlakukan terhadap Qatar oleh negara-negara tetangganya di Teluk bisa dikategorikan sebagai blokade, karena mereka juga sekaligus menutup akses darat, laut, dan udara, yang mengacaukan lalu lintas ekspor-impor serta bisa memicu krisis pangan.
Credit CNN Indonesia
Tentara Turki lakukan latihan gabungan di Qatar
Doha (CB) - Pasukan Turki tiba di Doha untuk mengikuti
latihan gabungan, kata Kementerian Pertahanan Qatar pada Senin, seiring
meningkatnya ketegangan di Teluk.
Latihan gabungan pertama itu berlangsung pada Minggu di kamp militer Tariq bin Ziyad di Doha, ungkap Kementerian Pertahanan dalam pernyataan yang dirilis oleh kantor berita negara.
Latihan tersebut bertujuan meningkatkan "efisiensi tempur pasukan Qatar dan Turki di tengah rencana untuk melakukan operasi gabungan guna memberantas ekstremisme dan terorisme, serta operasi penjaga perdamaian sebelum dan sesudah operasi militer," menurut pernyataan dalam bahasa Arab itu.
Latihan "sudah direncanakan selama beberapa waktu," imbuh pernyataan itu sebagaimana dilansir AFP.
Latihan gabungan berlangsung saat krisis doplomatik di Teluk memasuki pekan ketiga.
Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain, Mesir dan negara-negara lain memutuskan hubungan dengan Qatar atas tuduhan bahwa negara emirat tersebut mendukung ekstremisme.
Doha menyangkal tuduhan itu dan mengatakan tindakan yang diberlakukan terhadap Qatar oleh negara-negara tetangganya di Teluk bisa dikategorikan sebagai "blokade."
Latihan gabungan pertama itu berlangsung pada Minggu di kamp militer Tariq bin Ziyad di Doha, ungkap Kementerian Pertahanan dalam pernyataan yang dirilis oleh kantor berita negara.
Latihan tersebut bertujuan meningkatkan "efisiensi tempur pasukan Qatar dan Turki di tengah rencana untuk melakukan operasi gabungan guna memberantas ekstremisme dan terorisme, serta operasi penjaga perdamaian sebelum dan sesudah operasi militer," menurut pernyataan dalam bahasa Arab itu.
Latihan "sudah direncanakan selama beberapa waktu," imbuh pernyataan itu sebagaimana dilansir AFP.
Latihan gabungan berlangsung saat krisis doplomatik di Teluk memasuki pekan ketiga.
Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain, Mesir dan negara-negara lain memutuskan hubungan dengan Qatar atas tuduhan bahwa negara emirat tersebut mendukung ekstremisme.
Doha menyangkal tuduhan itu dan mengatakan tindakan yang diberlakukan terhadap Qatar oleh negara-negara tetangganya di Teluk bisa dikategorikan sebagai "blokade."
Credit antaranews.com