Cina melaporkan bahwa dua uji terbang rudal
dengan mesin ramjet berkecepatan 6.400 km per jam telah selesai bulan
lalu. Kredit: Popular Science
Cina melaporkan bahwa dua uji terbang dengan mesin ramjet itu selesai bulan lalu, sebagaimana dikutip Daily Mail, Rabu, 14 Juni 2017.
Tes sukses itu digambarkan sebagai tonggak sejarah di bidang penelitian mesin dan dapat menuju rudal hipersonik Cina yang dapat menyerang target mereka dengan kecepatan lebih dari 4.000 mph (6.400 kilometer per jam).
Periset dari China Aerospace Science and Technology Corporation mengungkapkan bahwa tim tersebut telah berhasil melakukan uji terbang itu.
Mesin ramjet berbahan bakar padat membakar oksigen secara langsung dari atmosfer, yang menjadikannya pilihan berbiaya rendah dan berdaya tinggi.
Mesin semacam itu sangat sulit dibuat, tapi secara dramatis dapat meningkatkan jangkauan tembak dan mobilitas rudal udara-ke-udara, menurut Song Zhongping, seorang ahli militer, yang berbicara kepada Global Times.
Mesin ini memungkinkan pesawat J-20 melakukan tembakan rudal dengan kemampuan tiga kali jangkauan rudal yang ada. Dan pesawat ini bisa mencapai target dengan jarak hampir 200 mil (321 km).
Li Jie, seorang ahli militer yang berbasis di Beijing, menggambarkan tes tersebut sebagai tonggak sejarah di bidang penelitian mesin, yang telah menjadi hambatan bagi Cina untuk beberapa waktu.
Meski telah melakukan penerbangan uji coba yang menjanjikan, masih banyak penelitian yang harus dilakukan sebelum mesin itu dapat diminiaturkan untuk digunakan pada jet tempur.
Wang Ya’nan, pemimpin redaksi Aerospace Knowledge, menyarankan agar Cina melakukan penelitian untuk membangun jaringan deteksi jarak jauh untuk mendukung serangan rudal jarak jauh tersebut.
Credit TEMPO.CO