RIYADH
- Sebuah ledakan bom mobil mengguncang Kota Qatif, Arab Saudi wilayah
timur pada hari Kamis sore. Laporan sementara, dua orang dinyatakan
tewas.
Stasiun televisi Saudi, Al-Arabiya, melaporkan, para korban adalah “buron”, sebuah sebutan untuk orang-orang yang dicari oleh dinas keamanan kerajaan Arab Saudi.
Dalam tayangan televisi, asap hitam mengepul dari sebuah jalan di lokasi ledakan. Qatif merupakan wilayah yang didominasi komunitas Syiah. Saudi sendiri dikenal sebagai negara dengan mayoritas penduduknya Muslim Sunni.
Kantor berita Reuters pada Jumat (2/6/2017), mengutip seorang warga setempat melalui saluran telepon menyatakan bahwa area ledakan bom mobil sudah diblokade oleh polisi.
Pihak berwenang Saudi belum bersedia memberikan komentar atas ledakan bom tersebut. Pelaku ledakan bom dan motifnya belum diketahui.
Foto-foto ledakan bom itu telah beredar di media sosial. “Ledakan itu sangat besar,” kata saksi mata yang meminta untuk tidak diidentifikasi.
Menurut saksi mata, polisi menggunakan kendaraan lapis baja dan kendaraan lainnya dalam memblokade lokasi ledakan bom mobil.
Stasiun televisi Saudi, Al-Arabiya, melaporkan, para korban adalah “buron”, sebuah sebutan untuk orang-orang yang dicari oleh dinas keamanan kerajaan Arab Saudi.
Dalam tayangan televisi, asap hitam mengepul dari sebuah jalan di lokasi ledakan. Qatif merupakan wilayah yang didominasi komunitas Syiah. Saudi sendiri dikenal sebagai negara dengan mayoritas penduduknya Muslim Sunni.
Kantor berita Reuters pada Jumat (2/6/2017), mengutip seorang warga setempat melalui saluran telepon menyatakan bahwa area ledakan bom mobil sudah diblokade oleh polisi.
Pihak berwenang Saudi belum bersedia memberikan komentar atas ledakan bom tersebut. Pelaku ledakan bom dan motifnya belum diketahui.
Foto-foto ledakan bom itu telah beredar di media sosial. “Ledakan itu sangat besar,” kata saksi mata yang meminta untuk tidak diidentifikasi.
Menurut saksi mata, polisi menggunakan kendaraan lapis baja dan kendaraan lainnya dalam memblokade lokasi ledakan bom mobil.
Credit sindonews.com