Ondel-ondel menghibur pengunjung di Taman
Fatahillah di kawasan Kota Tua, Jakarta Barat, 26 Desember 2015. Liburan
akhir tahun dimanfaatkan warga Jakarta dan kota penyangga lainnya untuk
mengunjungi tempat-tempat wisata. TEMPO/Aditia Noviansyah
Perhelatan tahun ini akan menjadi sangat istimewa karena sekaligus diadakan untuk merayakan 50 tahun berdirinya asosiasi bangsa-bangsa Asia Tenggara atau yang lebih dikenal dengan nama ASEAN. Selain diikuti oleh penulis, intelektual, seniman dan akademisi dari 10 negara anggota ASEAN, festival juga akan diikuti peserta dari lebih dari 20 negara di Asia, Eropa, Amerika, Afrika dan Australia.
Salah satu pendiri dan juga Direktur Program ASEAN Literary Festival Okky Madasari mengatakan ALF, yang tahun ini mengambil tema Beyond Imagination, telah berperan selama tiga tahun ini menjadikan budaya dan sastra sebagai unsur penting keberlangsungan ASEAN. "Apalagi telah mendeklarasikan diri menjadi komunitas," kata dia lewat pernyataan tertulis, Rabu, 7/6.
Mantan Presiden Timor Leste Jose Ramos-Horta bersama Direktur Program ALF Okky Madasari dalam ALF 2016. Antara.
"Menjadi
komunitas berarti mengenal budaya masing-masing, termasuk keakraban
terhadap produk-produk sastra dan buku dari masing-masing negara
anggota," kata Okky. "Inilah peran penting ALF. Hanya budaya dan sastra
yang dapat secara genuine mengikat kita. Bersandar hanya pada ekonomi dan politik cuma menjadikan slogan komunitas ASEAN sekedar retorika dan ilusi."
Perayaan 50 tahun ASEAN ini, bagi Okky, merupakan refleksi pencapaian pembentukan komunitas budaya dan sastra kawasan. Sekaligus, kata dia, ini akan menjadi tantangan 50 tahun ke depan. "Budaya dan sastra menjadi konten penting dalam era digital dan media sosial sekarang ini," ujar dia.
Okky juga menekankan peran penting festival memperkenalkan pencapaian dan produk sastra penulis-penulis ASEAN ke tingkat global.
Perayaan ALF 2017 kali ini didukung penuh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Kementerian Luar Negeri. Tiap tahun, sebelum festival sebagai puncak perayaan digelar, ALF selalu mengadakan acara pra festival antara lain Sastra Masuk Kampung, residensi, dan satu tambahan program baru: Jambore Nasional Sastra.
ALF tahun ini menghadirkan belasan sesi diskusi sebagai bagian utama festival. Seperti tahun-tahun sebelumnya, ALF selalu konsisten mengusung tema yang menjadi permasalahan penting masyarakat meskipun mendapatkan tantangan besar.
Tahun ini kebebasan berekspresi menjadi isu utama selain meningkatnya radikalisme dan terorisme serta peran media sosial yang semakin sentral dalam kehidupan pribadi dan bermasyarakat.
Selain acara-acara tersebut, ALF juga akan diramaikan oleh pertunjukan seni, demo kuliner, dan pameran buku.
Perayaan 50 tahun ASEAN ini, bagi Okky, merupakan refleksi pencapaian pembentukan komunitas budaya dan sastra kawasan. Sekaligus, kata dia, ini akan menjadi tantangan 50 tahun ke depan. "Budaya dan sastra menjadi konten penting dalam era digital dan media sosial sekarang ini," ujar dia.
Okky juga menekankan peran penting festival memperkenalkan pencapaian dan produk sastra penulis-penulis ASEAN ke tingkat global.
Perayaan ALF 2017 kali ini didukung penuh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Kementerian Luar Negeri. Tiap tahun, sebelum festival sebagai puncak perayaan digelar, ALF selalu mengadakan acara pra festival antara lain Sastra Masuk Kampung, residensi, dan satu tambahan program baru: Jambore Nasional Sastra.
ALF tahun ini menghadirkan belasan sesi diskusi sebagai bagian utama festival. Seperti tahun-tahun sebelumnya, ALF selalu konsisten mengusung tema yang menjadi permasalahan penting masyarakat meskipun mendapatkan tantangan besar.
Tahun ini kebebasan berekspresi menjadi isu utama selain meningkatnya radikalisme dan terorisme serta peran media sosial yang semakin sentral dalam kehidupan pribadi dan bermasyarakat.
Selain acara-acara tersebut, ALF juga akan diramaikan oleh pertunjukan seni, demo kuliner, dan pameran buku.
Credit TEMPO.CO