Ini tragedi paling kelam dalam sejarah Negeri Paman Sam.
Perang Sipil AS berakhir yang ditandai menyerahnya pasukan Konfederasi (Selatan). (www.worldatlas.com)
Sebelumnya, Jenderal Richard Taylor dari Lousiana telah menyerahkan diri pada 4 Mei, dan Jefferson Davis ditangkap pada 10 Mei di Georgia. Ia mengklaim diri sebagai Presiden Konfederasi AS.
Menurut situs History, perang sipil ini telah memakan korban 600 ribu nyawa melayang, dengan kerusakan properti yang ditaksir senilai US$5 miliar serta membebaskan empat juta budak kulit hitam.
Peristiwa berdarah dalam sejarah politik AS itu dimulai pada 12 April 1861, ketika Konfederasi Amerika Serikat di bawah Jenderal P.G.T. Beauregard menembaki pasukan pemerintah (Union) di Charleston Bay, Carolina Selatan.
Selama 34 jam berikutnya, 50 pucuk senjata dan mortir milik Konfederasi diluncurkan sebanyak lebih dari 4.000 putaran. Pada 13 April, Mayor Robert Anderson akhirnya menyerahkan benteng pertahanannya.
Lalu, dua hari kemudian Presiden terpilih AS, Abraham Lincoln mengeluarkan Maklumat yang menyerukan agar 75 ribu tentara relawan menghentikan pemberontakan pihak Selatan. Meskipun, pada 14 April 1865 terjadi tragedi di mana Lincoln mati ditembak, namun proses perdamaian tetap berjalan.
Terbunuhnya Lincoln akibat dampak dari Perang Sipil AS antara Wilayah Utara dan Selatan yang berlangsung selama empat tahun (1861-1865), di mana pada saat yang sama bertepatan dengan terpilihnya Lincoln sebagai presiden. Ia sendiri berasal dari wilayah Utara dan pasukannya baru saja menduduki wilayah Selatan.
Credit VIVA.co.id