Kim Jong Un menyatakan bahwa kemampuan
rudal negaranya dengan pasti dapat menghantam sejumlah kepentingan dan
operasi Amerika Serikat di kawasan Pasifik. (Reuters/KCNA)
Para pejabat militer Korea Selatan dan AS menyatakan bahwa Korut meluncurkan dua rudal yang nampaknya bertipe jarak menengah bernama Musudan pada Rabu (22/6). Peluncuran rudal pertama dari dua rudal itu dinyatakan gagal.
Terkait ini, kantor berita Korea Utara, KCNA melaporkan bahwa peluncuran rudal tidak memiliki dampak terhadap keamanan negara-negara tetangga. Dalam laporannya, KCNA menyebut rudal yang diluncurkan bernama "Hwasong-10." Hwasong merupakan nama lain Mars dalam bahasa Korea.
"Kami yakin memiliki kemampuan untuk menyerang operasi Amerika di Pasifik dengan menyeluruh dan praktis," kata Kim dalam laporan KCNA, dikutip dari Reuters.
Korea Selatan dan Amerika Serikat mengecam peluncuran rudal itu dan menilainya sebagai pelanggaran resolusi Dewan Keamanan PBB yang tak dapat diterima.
Menteri Pertahanan Jepang, Gen Nakatani, menyatakan peluncuran itu merupakan indikasi bahwa ancaman Korea Utara untuk Jepang semakin intensif.
Sementara, Dewan Keamanan PBB, yang pada Maret lalu menjatuhkan sanksi yang lebih luas terhadap Korut, dijadwalkan menggelar pertemuan, atas permintaan Amerika Serikat dan Jepang.
Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon menggambarkan peluncuran rudal balistik terbaru Korea Utara sebagai "tindakan kurang ajar dan tidak bertanggung jawab."
Korea Utara telah lima kali gagal dalam upaya meluncurkan rudal jarak menengah, yang secara teoritis dapat menghantam Jepang dan teritori AS di Guam. Korea Selatan menyatakan Washington dan Seoul tengah menganalisis apakah peluncuran rudal keenam berhasil atau tidak.
Jepang dan Korea Selatan mengatakan rudal itu terbang pada ketinggian 1.000 kilometer dalam jarak 400 kilometer di lepas pantai timur. Para ahli mengatakan Korea Utara dengan sengaja meningkatkan sudut peluncuran untuk menghindari rudal tersebut mengenai wilayah Jepang.
Korea Utara diyakini memiliki hingga 30 rudal Musudan, menurut media Korea Selatan. Puluhan rudal itu pertama kali dikerahkan sekitar tahun 2007, meskipun baru diluncurkan dalam uji coba sejak tahun ini.
Credit CNN Indonesia