MOSKOW
- Pengerahan kekuatan militer NATO di depan pintu Rusia kini mencapai
dua kali lipat dari sebelumnya dan memaksa Moskow untuk mengambil
langkah-langkah pembalasan. Demikian disampaikan Menteri Pertahanan
Rusia Sergey Shoigu, pada Rabu petang.
”Sekarang NATO dan
Amerika Serikat (AS) telah mengerahkan sekitar 1.200 buah peralatan
militer, termasuk 30 jet tempur, serta lebih dari 1.000 tentara di
wilayah negara-negara Eropa Timur secara rotasi,” kata Shoigu dalam
sebuah pernyataan yang dirilis Departemen Pertahanan Rusia.
“Kapal-kapal Angkatan Laut AS serta kapal militer dari anggota NATO
lainnya secara teratur memasuki Baltik dan Laut Hitam,” lanjut Shoigu,
seperti dikutip dari Russia Today, Kamis (30/6/2016).
Dia menambahkan bahwa NATO juga terus memodernisasi dan meningkatkan
berbagai fasilitas militer di Polandia, Rumania, Bulgaria dan Baltik
untuk membawa negara-negara itu ke standar NATO.
Menurut
Shoigu, penyebaran sistem pertahanan anti-rudal (ABM) AS di Eropa Timur
merupakan sumber perhatian khusus bagi militer Rusia.
”Pada
tanggal 12 Mei, sistem anti-rudal Aegis di kompleks pertahanan darat
mulai beroperasi di Rumania,” ujarnya. Dengan sistem itu, kompleks
pertahanan darat Rumania dapat digunakan untuk meluncurkan rudal
Tomahawk. AS juga bersiap membangun sistem serupa di Polandia.
Menhan Rusia ini juga memperingatkan bahwa setelah pertemuan puncak
Warsawa yang akan diselenggarakan pada 8-9 Juli, NATO dapat secara
signifikan meningkatkan kehadirannya dan aktivitasnya dekat perbatasan
Rusia.
”Langkah-langkah dari rekan-rekan Barat kami tersebut
mengakibatkan erosi dari stabilitas strategis di Eropa dan memaksa kita
untuk mengambil langkah-langkah pembalasan, terutama dalam operasi
teater Barat,” imbuh Shoigu. Menurutnya, Rusia dipastikan mengambil
tindakan untuk menetralisir ancaman potensial.
Credit Sindonews